Gunung Ili Lewotolok di Nusa Tenggara Timur kembali erupsi pada Kamis (18/1/2024) pukul 12.42 WITA. Dalam sepekan terakhir, Gunung Ili Lewotolok hanya sekali erupsi.
Melansir informasi letusan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melalui aplikasi MAGMA Indonesia, tinggi kolom abu teramati mencapai 400 meter di atas puncak atau 1.823 meter di atas permukaan laut.
Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang ke arah timur. Erupsi tersebut terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 36,6 milimeter dan durasi 54 detik.
(Baca: Gunung Lewotobi Laki-laki Kembali Erupsi Siang Ini, Tinggi Kolom Abu Sekitar 700 Meter)
Menurut laporan aktivitas gunung api MAGMA Indonesia, tingkat aktivitas Gunung Ili Lewotolok di Level II (Waspada). Pengamatan kegempaan pada 18 Januari 2024 pukul 00.00-23.59 WITA menunjukkan terjadi 61 kali gempa letusan/erupsi dengan amplitudo 20,7-37,4 milimeter dan lama gempa 35-133 detik.
Kemudian, 134 kali gempa hembusan dengan amplitudo 1,7-20,6 milimeter dan lama gempa 22-97 detik serta 1 kali harmonik dengan amplitudo 2,7 milimeter dan lama gempa 176 detik.
PVMBG menghimbau masyarakat di sekitar Gunung Ili Lewotolok maupun pengunjung/pendaki/wisatawan agar tidak memasuki dan tidak melakukan aktivitas di dalam wilayah radius 2 kilometer dari pusat aktivitas Gunung Ili Lewotolok, dan masyarakat Desa Lamawolo, Desa Lamatokan, dan Desa Jontona agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya dari guguran/longsoran lava dan awan panas dari bagian timur puncak/ kawah Gunung Ili Lewotolok.
Selama tahun 2024, MAGMA Indonesia telah merekam 83 letusan/erupsi gunung api di seluruh Indonesia. Gunung Lewotobi Laki-laki di Nusa Tenggara Timur paling banyak erupsi (41 kali letusan) sedangkan Gunung Ili Lewotolok erupsi 4 kali.
(Baca: Gunung Ibu Kembali Erupsi Siang Ini, Tinggi Abu Sekitar 1.000 Meter)