Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat PDRB ADHK sektor Industri Barang Logam; Komputer, Barang Elektronik, Optik; dan Peralatan Listrik di Sulawesi Utara pada tahun 2024 mencapai Rp 363,95 miliar. Terjadi pertumbuhan sebesar 1,75% dibandingkan tahun 2023. Nilai ini lebih tinggi Rp 6,25 miliar dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini menunjukkan tren positif, meskipun sedikit melambat dibandingkan pertumbuhan tahun 2023 yang mencapai 2,35%.
Jika dibandingkan dengan data historis, pertumbuhan PDRB sektor ini di Sulawesi Utara cenderung fluktuatif. Tahun 2023 menunjukkan pertumbuhan yang lebih tinggi (2,35%) dibandingkan tahun 2024 (1,75%). Namun, nilai PDRB tahun 2024 merupakan yang tertinggi dalam tiga tahun terakhir. Rata-rata pertumbuhan selama tiga tahun terakhir adalah 2,05%. Untuk data lima tahun terakhir belum tersedia.
(Baca: Harga Perak Turun Menuju Level US$37,923 /Troy Ons (Jumat, 15 Agustus 2025))
Secara peringkat di pulau Sulawesi, Sulawesi Utara berada di posisi ketiga untuk sektor ini pada tahun 2024, sama seperti tahun sebelumnya. Secara nasional, Sulawesi Utara menempati peringkat ke-14. Sulawesi Tenggara memiliki nilai PDRB lebih rendah, yaitu Rp 428,64 miliar dengan pertumbuhan -6.83%.
Kenaikan tertinggi dalam tiga tahun terakhir terjadi pada tahun 2023 dengan pertumbuhan 2,35%. Meskipun ada sedikit perlambatan pertumbuhan di tahun 2024, nilai PDRB tetap menunjukkan peningkatan. Tidak ada anomali signifikan yang terlihat dalam data tiga tahun terakhir.
Secara keseluruhan, sektor Industri Barang Logam; Komputer, Barang Elektronik, Optik; dan Peralatan Listrik di Sulawesi Utara menunjukkan perkembangan positif dengan pertumbuhan nilai PDRB. Meskipun pertumbuhan melambat di tahun 2024, nilai PDRB tetap menjadi yang tertinggi dalam tiga tahun terakhir. Hal ini mengindikasikan bahwa sektor ini masih memiliki potensi untuk terus berkembang di Sulawesi Utara.
Kalimantan Barat
Kalimantan Barat menduduki peringkat kedua di Pulau Kalimantan dengan nilai PDRB mencapai Rp 765,87 miliar. Pertumbuhan sebesar 7,33% menunjukkan kinerja yang sangat baik dibandingkan tahun sebelumnya. Peningkatan ini didorong oleh selisih nilai sebesar Rp 52,31 miliar, menunjukkan kontribusi signifikan sektor ini terhadap perekonomian Kalimantan Barat.
(Baca: PDRB ADHB Sektor Industri Makanan dan Minuman Periode 2013-2024)
Sumatera Selatan
Sumatera Selatan berada di posisi ketiga di Pulau Sumatera dengan nilai PDRB sebesar Rp 514,67 miliar. Pertumbuhan sebesar 0,46% menunjukkan stabilitas sektor ini di Sumatera Selatan. Selisih nilai sebesar Rp 2,35 miliar mengindikasikan pertumbuhan moderat yang berkontribusi pada perekonomian wilayah ini.
Sulawesi Tenggara
Sulawesi Tenggara berada di posisi kedua di Pulau Sulawesi dengan nilai PDRB sebesar Rp 428,64 miliar. Namun, terjadi penurunan pertumbuhan turun 6,83%, menunjukkan tantangan yang dihadapi sektor ini di wilayah tersebut. Selisih nilai turun Rp 31,42 miliar mengindikasikan perlambatan ekonomi yang signifikan.
Lampung
Lampung menempati peringkat keempat di Pulau Sumatera dengan nilai PDRB sebesar Rp 229,96 miliar. Penurunan pertumbuhan turun 3,96% menunjukkan adanya hambatan dalam pengembangan sektor ini di Lampung. Selisih nilai turun Rp 9,48 miliar mengindikasikan perlunya upaya lebih lanjut untuk meningkatkan kinerja sektor industri di Lampung.
Riau
Riau berada di peringkat kelima di Pulau Sumatera dengan nilai PDRB sebesar Rp 169,17 miliar. Pertumbuhan sebesar 1,45% menunjukkan adanya peningkatan yang moderat di sektor ini. Selisih nilai sebesar Rp 2,41 miliar mengindikasikan kontribusi positif terhadap perekonomian Riau.
Kalimantan Utara
Kalimantan Utara menempati peringkat ketiga di Pulau Kalimantan dengan nilai PDRB sebesar Rp 143,26 miliar. Penurunan pertumbuhan turun 0,82% menunjukkan adanya tantangan dalam mengembangkan sektor ini. Selisih nilai turun Rp 1,18 miliar mengindikasikan perlunya strategi yang lebih efektif untuk mendorong pertumbuhan industri di Kalimantan Utara.