Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat persentase desa dan kelurahan dengan kondisi sinyal telepon sangat kuat di Kalimantan Timur pada tahun 2024 sebesar 19.68 persen. Data historis menunjukkan fluktuasi dalam lima tahun terakhir. Setelah mengalami kenaikan dari 18.59 persen pada tahun 2018 menjadi 19.94 persen pada tahun 2019, terjadi penurunan menjadi 19.56 persen pada tahun 2020 dan 18.74 persen pada tahun 2021. Pada tahun 2024, terjadi kenaikan kembali sebesar 5.01 persen, mencapai 19.68 persen.
Secara keseluruhan, dalam lima tahun terakhir, pertumbuhan tertinggi terjadi pada tahun 2019 sebesar 7.25 persen, sementara penurunan terendah terjadi pada tahun 2021 turun 4.19 persen. Kenaikan pada tahun 2024 menunjukkan pemulihan setelah penurunan di tahun-tahun sebelumnya. Namun, jika dibandingkan dengan rata-rata tiga tahun terakhir (2019-2021) yaitu 19.41 persen, kondisi tahun 2024 sedikit lebih baik. Meski begitu, dibandingkan rata-rata lima tahun terakhir (2018-2024) yakni 19.30 persen, pertumbuhan persentase desa sinyal kuat di Kalimantan Timur masih menunjukkan kinerja yang lebih baik.
(Baca: Produksi Susu Segar Periode 2013-2024)
Peringkat Kalimantan Timur menurut pulau pada tahun 2024 adalah ke-2. Untuk ranking seindonesia, Kalimantan Timur berada pada posisi ke-22.
Dibandingkan dengan provinsi lain di Kalimantan, tidak ada data pembanding yang tersedia dalam data ini untuk tahun 2024. Untuk perbandingan dengan provinsi lain di Indonesia, data 'data perbandingan' dapat digunakan.
Data historis menunjukkan anomali pada tahun 2021 dengan penurunan turun 4.19 persen. Namun, kenaikan di tahun 2024 menunjukkan adanya perbaikan signifikan. Secara keseluruhan, data menunjukkan kondisi yang fluktuatif dengan kecenderungan peningkatan dalam jangka panjang, namun memerlukan perhatian untuk menjaga stabilitas dan mencegah penurunan di masa depan.
Sumatera Selatan
Sumatera Selatan menempati peringkat ke-19 se-Indonesia dengan persentase desa dan kelurahan yang memiliki sinyal telepon sangat kuat sebesar 20.13 persen. Capaian ini menunjukkan pertumbuhan sebesar 17.52 persen. Namun, jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, terjadi penurunan sebesar 3 persen.
(Baca: Harga Perak Naik Menuju Level US$56,711 /Troy Ons (Jumat, 28 November 2025))
Papua
Provinsi Papua menduduki peringkat ke-20 se-Indonesia. Papua mencatatkan pertumbuhan fenomenal sebesar 292.44 persen. Meskipun demikian, nilai persentase desa dengan sinyal kuat di Papua masih relatif rendah, yaitu 19.92 persen. Papua menduduki peringkat pertama di pulau Papua.
Banten
Banten menempati urutan ke-21 secara nasional dengan persentase 19.91 persen. Pertumbuhan di Banten tercatat sebesar 19.77 persen. Dibandingkan dengan dua tahun sebelumnya, Banten mengalami peningkatan yang cukup signifikan.
Bengkulu
Bengkulu berada di peringkat ke-23 se-Indonesia. Pertumbuhan persentase desa bersinyal kuat di Bengkulu cukup tinggi, yakni 46.23 persen. Persentase desa dengan sinyal kuat di Bengkulu mencapai 19.22 persen.
Sumatera Utara
Sumatera Utara berada di posisi ke-24 secara nasional dengan persentase sebesar 18.94 persen. Pertumbuhan di provinsi ini adalah 7.36 persen. Walau menduduki ranking yang cukup baik, persentase desa bersinyal kuat masih perlu ditingkatkan lagi.
Sulawesi Tengah
Sulawesi Tengah berada di urutan ke-25 se-Indonesia. Provinsi ini mencatatkan persentase desa dan kelurahan dengan sinyal telepon sangat kuat sebesar 17.8 persen, dengan pertumbuhan 7.68 persen. Sulawesi Tengah menduduki peringkat ke-4 di pulau Sulawesi.