Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Jumlah Pemilih (total) dalam Pemilu di Provinsi Kalimantan Barat pada tahun 2024 sebanyak 3.958.561 pemilih. Angka ini menunjukkan pertumbuhan positif dibandingkan tahun sebelumnya. Terjadi peningkatan sebesar 271.402 pemilih atau sekitar 7.36 persen. Nilai tersebut lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan pada tahun 2019 yang hanya 5.11 persen.
Jika dibandingkan dengan data historis, Jumlah Pemilih di Kalimantan Barat mengalami kenaikan signifikan dalam lima tahun terakhir. Pada tahun 2014, jumlah pemilih tercatat 3.507.808 pemilih. Lalu pada tahun 2019 meningkat menjadi 3.687.159 pemilih. Kenaikan tertinggi terjadi pada periode 2019-2024 dengan pertumbuhan 7.36 persen.
(Baca: Jumlah Kepala Sekolah dan Guru SMP Negeri Kurang dari S1 Periode 2017-2024)
Secara regional di Pulau Kalimantan, Kalimantan Barat menempati peringkat pertama dalam jumlah pemilih pada tahun 2024. Peringkat ini konsisten dengan tahun-tahun sebelumnya. Secara nasional, Kalimantan Barat berada di peringkat ke-13. Peringkat ini naik satu tingkat dibandingkan tahun 2014.
Pertumbuhan jumlah pemilih di Kalimantan Barat mengalami fluktuasi dalam beberapa tahun terakhir. Kenaikan 7.36 persen pada 2024 menjadi yang tertinggi dalam lima tahun terakhir. Sementara kenaikan terendah terjadi pada periode 2014-2019, yakni sebesar 5.11 persen.
Dibandingkan rata-rata pertumbuhan lima tahun terakhir, pertumbuhan jumlah pemilih di Kalimantan Barat pada 2024 menunjukkan kinerja yang lebih baik. Hal ini menandakan peningkatan partisipasi masyarakat dalam pemilu. Ini juga mengindikasikan kesadaran yang lebih tinggi terhadap pentingnya hak pilih.
Riau
Provinsi Riau menduduki peringkat ke-4 di Pulau Sumatera dengan total 4.732.174 pemilih. Nilai ini menunjukkan pertumbuhan yang signifikan sebesar 22.49 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Kenaikan ini juga menempatkan Riau pada peringkat ke-10 secara nasional. Ada selisih kenaikan besar sejumlah 868.869 pemilih. Dibandingkan data tahun sebelumnya, pertumbuhan di Riau menunjukkan perkembangan yang pesat dalam partisipasi pemilih.
(Baca: Persentase Rumah Tangga dengan Sanitasi Layak di Papua | 2024)
Sumatera Barat
Sumatera Barat berada di urutan ke-5 di Pulau Sumatera dengan jumlah pemilih mencapai 4.088.606 orang. Pertumbuhan pemilih di provinsi ini tercatat sebesar 9.96 persen. Pertumbuhan tersebut menghasilkan selisih kenaikan jumlah pemilih sejumlah 370.369. Peringkat Sumatera Barat secara nasional berada di posisi ke-11. Nilai ini menunjukkan peningkatan yang moderat dalam jumlah pemilih dibandingkan dengan provinsi lain di Sumatera.
Nusa Tenggara Timur
Nusa Tenggara Timur (NTT) menempati peringkat pertama di wilayah Nusa Tenggara dan Bali dengan total 4.008.475 pemilih. Meskipun demikian, pertumbuhan pemilih di NTT cukup tinggi, yaitu sebesar 18.19 persen. Dengan capaian ini, NTT menduduki peringkat ke-12 secara nasional. Ada selisih kenaikan besar dengan tahun sebelumnya sejumlah 616.859 pemilih. Pertumbuhan ini menunjukkan peningkatan signifikan dalam partisipasi pemilih di wilayah tersebut.
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Barat (NTB) berada di posisi ke-2 di wilayah Nusa Tenggara dan Bali. Jumlah pemilih di NTB tercatat sebanyak 3.918.291 orang. Provinsi ini mencatatkan pertumbuhan sebesar 6.85 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan tersebut menghasilkan selisih kenaikan jumlah pemilih sejumlah 251.038. Peringkat NTB secara nasional adalah ke-14. Pertumbuhan ini menunjukkan peningkatan moderat dalam partisipasi pemilih di NTB.
Aceh
Provinsi Aceh berada di peringkat ke-6 di Pulau Sumatera dengan jumlah pemilih sebanyak 3.742.037 orang. Pertumbuhan pemilih di Aceh mencapai 6.19 persen. Pertumbuhan tersebut menghasilkan selisih kenaikan jumlah pemilih sejumlah 218.263. Peringkat Aceh secara nasional adalah ke-15. Pertumbuhan ini menunjukkan peningkatan moderat dalam partisipasi pemilih di Aceh.
Bali
Bali berada di urutan ke-3 di wilayah Nusa Tenggara dan Bali dengan jumlah pemilih sebanyak 3.269.516 orang. Pertumbuhan pemilih di Bali tercatat sebesar 4.45 persen. Pertumbuhan tersebut menghasilkan selisih kenaikan jumlah pemilih sejumlah 139.228. Peringkat Bali secara nasional adalah ke-16. Pertumbuhan ini menunjukkan peningkatan moderat dalam partisipasi pemilih di Bali.