Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah tamu Indonesia di hotel bintang di Jawa Timur pada tahun 2024 mencapai 8.999.634 ribu orang. Angka ini menunjukkan pertumbuhan signifikan dibandingkan tahun 2023 yang sebesar 8.499.69 ribu orang, dengan pertumbuhan mencapai 105781.91%. Namun, angka yang sangat tinggi ini merupakan anomali jika dibandingkan dengan rata-rata pertumbuhan dalam tiga tahun terakhir (2021-2023) yang fluktuatif. Fluktuatif disini ditunjukkan dengan nilai pertumbuhan yang sangat bervariasi, dari 9180.89% pada 2021, 49.52% pada 2022, hingga 13.53% pada 2023. Jika dibandingkan dengan rata-rata lima tahun terakhir (2019-2023), pertumbuhan tahun 2024 ini jauh lebih tinggi dan menunjukkan anomali.
Secara historis, jumlah tamu Indonesia di hotel bintang di Jawa Timur mengalami fluktuasi. Kenaikan tertinggi sebelum tahun 2024 terjadi pada tahun 2021 dengan pertumbuhan 9180.89% setelah penurunan tajam turun 99.28% pada tahun 2020 akibat pandemi. Penurunan terendah terjadi pada tahun 2020, yang menunjukkan dampak signifikan pandemi terhadap sektor pariwisata. Sebelum pandemi, pertumbuhan cenderung stabil dengan kenaikan moderat setiap tahunnya.
(Baca: Provinsi Jawa Timur Ekspor 18,64 Juta Ton Buah Buahan dan Sayur Sayuran)
Pada tahun 2024, Jawa Timur menempati peringkat ke-3 di Pulau Jawa dan peringkat ke-3 secara nasional dalam jumlah tamu Indonesia di hotel bintang. Dibandingkan provinsi lain di Pulau Jawa, Jawa Timur masih di bawah Jawa Barat dan DKI Jakarta. Jawa Barat mencatatkan jumlah tamu tertinggi dengan 14.438.989 ribu orang dan pertumbuhan 104697.88%, diikuti DKI Jakarta dengan 11.842.062 ribu orang dan pertumbuhan 114340.16%. Posisi Jawa Timur relatif stabil dibandingkan tahun sebelumnya.
Anomali pertumbuhan yang sangat tinggi pada tahun 2024 perlu diinvestigasi lebih lanjut. Mungkin ada faktor-faktor eksternal atau perubahan metodologi pengumpulan data yang mempengaruhi hasil ini. Data historis menunjukkan bahwa meskipun ada fluktuasi, pertumbuhan sektor pariwisata di Jawa Timur cenderung stabil dan menunjukkan pemulihan setelah pandemi. Namun, lonjakan pertumbuhan yang tidak wajar ini perlu dianalisis lebih mendalam untuk memahami penyebab dan dampaknya terhadap sektor pariwisata Jawa Timur.
Berdasarkan data, lonjakan jumlah tamu Indonesia di hotel bintang di Jawa Timur pada tahun 2024 menunjukkan indikasi yang tidak wajar jika dibandingkan dengan pola historis dan data provinsi lain. Hal ini menunjukkan anomali yang memerlukan verifikasi data lebih lanjut dari Badan Pusat Statistik (BPS).
(Baca: Nilai Ekspor Produk Nabati Periode 2013-2023)
Jawa Barat
Jawa Barat menduduki peringkat pertama di Pulau Jawa dan Indonesia dengan jumlah tamu Indonesia di hotel bintang mencapai 14.438.989 ribu orang. Pertumbuhan yang signifikan sebesar 104697.88% menunjukkan pemulihan yang kuat di sektor pariwisata setelah pandemi. Meskipun menduduki peringkat pertama, pertumbuhan ini juga merupakan anomali yang perlu diinvestigasi lebih lanjut, mengingat pola pertumbuhan historisnya. Jawa Barat menunjukkan dominasinya dalam menarik wisatawan domestik di Pulau Jawa.
DKI Jakarta
DKI Jakarta berada di peringkat kedua baik di Pulau Jawa maupun secara nasional dengan mencatatkan 11.842.062 ribu orang sebagai tamu hotel bintang. Pertumbuhan sebesar 114340.16% menunjukkan pulihnya aktivitas pariwisata dan bisnis di ibukota. Sebagai pusat ekonomi dan pemerintahan, DKI Jakarta memiliki daya tarik yang kuat bagi wisatawan domestik. Angka ini mengindikasikan pemulihan yang baik setelah pandemi yang berdampak signifikan pada tahun-tahun sebelumnya.
Jawa Tengah
Jawa Tengah menempati peringkat keempat di Pulau Jawa dan Indonesia, dengan jumlah tamu Indonesia di hotel bintang mencapai 7.604.578 ribu orang. Pertumbuhan sebesar 105205.56% menunjukkan bahwa sektor pariwisata di Jawa Tengah juga mengalami pemulihan signifikan. Potensi wisata budaya dan alam yang kaya menjadikan Jawa Tengah sebagai destinasi populer bagi wisatawan domestik. Posisi ini menunjukkan bahwa Jawa Tengah terus berupaya meningkatkan daya tariknya sebagai tujuan wisata.
DI Yogyakarta
DI Yogyakarta berada di peringkat kelima di Pulau Jawa dan Indonesia, dengan 5.470.430 ribu orang sebagai tamu hotel bintang. Pertumbuhan yang tercatat sebesar 98347.46% menunjukkan bahwa Yogyakarta tetap menjadi magnet bagi wisatawan domestik, terutama karena warisan budaya dan daya tarik sejarahnya. Yogyakarta, dengan segala keunikannya, terus mempertahankan posisinya sebagai salah satu destinasi wisata utama di Indonesia. Hal ini membuktikan bahwa Yogyakarta berhasil mempertahankan daya tariknya di mata wisatawan.