Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat PDRB ADHB Sektor Pengadaan Listrik dan Gas Provinsi Papua Selatan pada tahun 2024 mencapai Rp 13,1 miliar. Angka ini menunjukkan pertumbuhan sebesar 7,91% dibandingkan tahun 2023. Nilai ini juga lebih tinggi Rp 0,96 miliar dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini mengindikasikan adanya perkembangan positif pada sektor ini di Papua Selatan.
Secara historis, pertumbuhan PDRB sektor ini di Papua Selatan menunjukkan peningkatan yang signifikan pada tahun 2024. Pertumbuhan 7,91% pada tahun 2024 merupakan capaian tertinggi dalam dua tahun terakhir, setelah pada tahun 2023 tercatat pertumbuhan sebesar 12,14%. Data menunjukkan peningkatan signifikan dalam dua tahun terakhir dan tidak menunjukkan penurunan.
(Baca: PDRB ADHB Pengeluaran Perubahan Inventori di Kalimantan Timur | 2024)
Dibandingkan dengan provinsi lain di Pulau Papua, Papua Selatan menempati peringkat ke-5 dalam kontribusi PDRB sektor pengadaan listrik dan gas. Secara nasional, Papua Selatan berada di peringkat ke-37. Posisi ini menunjukkan bahwa kontribusi sektor ini terhadap PDRB Papua Selatan masih perlu ditingkatkan dibandingkan dengan provinsi lain di Indonesia.
Berdasarkan data yang ada, kenaikan PDRB sektor pengadaan listrik dan gas tertinggi di Papua Selatan terjadi pada tahun 2024. Tidak terdapat penurunan pada data historis yang tersedia, menunjukkan tren positif dalam perkembangan sektor ini di Papua Selatan. Anomali tidak ditemukan dalam data, menunjukkan pertumbuhan stabil dan positif.
Secara keseluruhan, PDRB ADHB Sektor Pengadaan Listrik dan Gas di Provinsi Papua Selatan menunjukkan kinerja positif pada tahun 2024. Pertumbuhan ini mencerminkan perkembangan sektor ini di Papua Selatan dan potensinya untuk terus berkontribusi pada perekonomian daerah.
(Baca: Sektor Utama Penggerak Perekonomian di Kabupaten Ponorogo pada 2024)
Papua Barat Daya
Papua Barat Daya berada di peringkat ke-4 di Pulau Papua dengan nilai PDRB sebesar Rp 31,46 miliar. Pertumbuhan sektor ini mencapai 11,24%, lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan Papua Selatan. Namun, secara peringkat nasional, Papua Barat Daya berada di posisi ke-34, lebih tinggi dibandingkan Papua Selatan. Kondisi ini menunjukkan bahwa sektor pengadaan listrik dan gas di Papua Barat Daya memiliki kontribusi yang cukup signifikan terhadap PDRB daerahnya, meskipun masih perlu ditingkatkan untuk bersaing di tingkat nasional.
Gorontalo
Dengan nilai PDRB Rp 26,07 miliar, Gorontalo menempati peringkat ke-5 di Pulau Sulawesi. Pertumbuhan sektor pengadaan listrik dan gas di Gorontalo tercatat sebesar 1,64%. Peringkat Gorontalo secara nasional adalah ke-35. Dibandingkan dengan Papua Selatan, nilai PDRB Gorontalo lebih tinggi, namun pertumbuhannya lebih rendah. Hal ini mengindikasikan bahwa sektor ini sudah cukup mapan di Gorontalo, namun perlu upaya lebih untuk mendorong pertumbuhan yang lebih tinggi.
Sulawesi Barat
Sulawesi Barat mencatatkan nilai PDRB sebesar Rp 25,46 miliar. Pertumbuhan sektor ini sebesar 9,88%, melampaui pertumbuhan di Papua Selatan. Provinsi ini berada di peringkat ke-6 di Pulau Sulawesi dan peringkat ke-36 secara nasional. Pertumbuhan yang tinggi di Sulawesi Barat menunjukkan potensi besar sektor pengadaan listrik dan gas dalam meningkatkan perekonomian daerah.
Papua Pegunungan
Papua Pegunungan mencatatkan nilai PDRB sebesar Rp 8,36 miliar. Pertumbuhan sektor ini sebesar 4,11%, berada di bawah pertumbuhan Papua Selatan. Provinsi ini berada di peringkat ke-6 di Pulau Papua dan peringkat ke-38 secara nasional. Nilai PDRB yang relatif rendah menunjukkan bahwa sektor pengadaan listrik dan gas di Papua Pegunungan masih perlu pengembangan lebih lanjut.