Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank/ADB) melaporkan, negara dengan ekonomi perpendapatan tinggi memiliki sekitar tiga kali lebih banyak dokter medis daripada negara ekonomi berpenghasilan rendah dan menengah ke bawah. Tercatat rasio dokter medis sebesar 26,3 per 10 ribu penduduk di negara berpenghasilan tinggi pada 2019.
Rasio tersebut melampaui rata-rata dokter medis dunia yang sebesar 17,5 per 10 ribu penduduk. Rata-rata ini sama dengan negara dengan status ekonomi menengah atas, yaitu memiliki rasio dokter medis sebesar 17,5 per 10 ribu penduduk.
Negara dengan status ekonomi rendah dan menengah ke bawah memiliki 9,1 dokter medis per 10 ribu penduduk. Kendati demikian, rasio ini meningkat dari 5,8 dokter per 10 ribu penduduk pada tahun 2000.
Sementara itu, negara Asia dan Pasifik memiliki rasio dokter medis yang di bawah rata-rata dunia. Tercatat Asia dan Pasifik memiliki 13,6 dokter medis per 10 ribu penduduk pada 2019, naik dari 8,9 dokter medis per 10 ribu penduduk pada 2000.
ADB juga menyebutkan terdapat ketimpangan pada rasio perawat dan bidan. Negara berpendapatan tinggi memiliki 110,6 perawat dan bidang per 10 ribu penduduk.
Rasio tersebut cukup jauh jika dibandingkan dengan negara berpendapatan menengah atas dan menengah ke bawah. Negara berpendapatan menengah atas memiliki rasio sebesar 29,4 perawat dan bidang per 10 ribu penduduk. Kemudian, negara berpendapatan rendah dan menengah ke bawah 22,3 per 10 ribu penduduk.
(Baca: Bangka Belitung Punya 6.829 Tenaga Kesehatan pada 2020, Perawat yang Terbanyak)