Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah toko/warung kelontong di Provinsi Papua Pegunungan pada tahun 2024 sebanyak 5.685 Unit. Data historis menunjukkan bahwa angka ini merupakan data terbaru yang tersedia, tanpa data pembanding dari tahun-tahun sebelumnya. Akibatnya, tidak dapat dihitung pertumbuhan, selisih, atau perbandingan nilai dengan tahun sebelumnya.
Jika dibandingkan dengan Provinsi Papua Barat, yang juga berada di Pulau Papua, jumlah toko/warung kelontong di Papua Pegunungan lebih rendah. Data menunjukkan Papua Barat memiliki 6.252 Unit toko/warung kelontong pada tahun 2024. Pertumbuhan di Papua Barat tercatat mengalami penurunan sebesar 43.49% dibandingkan tahun sebelumnya. Papua Barat menduduki peringkat ke-3 di Pulau Papua, sementara Papua Pegunungan tidak memiliki data pembanding untuk peringkat pulau.
(Baca: NPL Kredit Bank Umum Bulanan Data Bulanan Periode 2014-2025)
Secara nasional, Papua Pegunungan berada di peringkat ke-37 untuk jumlah toko/warung kelontong. Sementara itu, Papua Barat berada di peringkat ke-35. Perlu dicatat bahwa data historis untuk Papua Pegunungan sangat terbatas, sehingga sulit untuk menganalisis tren atau fluktuasi jangka panjang. Tidak adanya data tahun sebelumnya menyulitkan identifikasi kenaikan atau penurunan signifikan.
(Baca: Rata-Rata Pengeluaran Rumah Tangga untuk Telekomunikasi Periode 2014-2023)
Keterbatasan data historis ini menjadi kendala dalam memberikan analisis yang komprehensif mengenai perkembangan sektor toko/warung kelontong di Papua Pegunungan. Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas, diperlukan pengumpulan data yang berkelanjutan dan konsisten dari tahun ke tahun. Dengan demikian, dapat dilakukan perbandingan, analisis tren, dan identifikasi faktor-faktor yang memengaruhi pertumbuhan atau penurunan jumlah toko/warung kelontong di wilayah tersebut.
Tanpa data pembanding, sulit untuk menentukan apakah jumlah 5.685 Unit toko/warung kelontong pada tahun 2024 merupakan angka yang tinggi, rendah, atau sesuai dengan ekspektasi. Analisis lebih lanjut akan memerlukan data dari tahun-tahun sebelumnya dan informasi tambahan mengenai faktor-faktor ekonomi, sosial, dan demografis yang relevan di Papua Pegunungan.