Presiden Joko Widodo bakal memberhentikan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) pada akhir tahun ini. Menurut Jokowi, hal itu berkaca dari membaiknya situasi pandemi Covid-19 di tanah air.
"Hari ini, kemarin, kasus harian kita berada di angka 1.200 dan mungkin nanti akhir tahun kita akan menyatakan berhenti PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar), PPKM kita," ujar Jokowi dikutip dari Kompas.com, Rabu (21/12).
Lantas, bagaimana tren tingkat kepositifan (positivity rate) Covid-19 RI secara mingguan dalam sebulan terakhir?
Berdasarkan laporan Satgas Penanganan Covid-19, positivity rate Covid-19 mingguan RI pada pekan ketiga Desember 2022 sebesar 4,77%. Angka ini terus menurun semenjak sebulan terakhir.
Pada pekan ketiga November 2022, positivity rate Covid-19 mingguan RI mencapai 20,49%. Kemudian, angka tersebut menurun pada pekan keempat November 2022 menjadi 20,30%.
Lalu, pada pekan pertama Desember 2022 positivity rate Covid-19 mingguan RI menjadi 11,43%. Begitu pula pada pekan kedua Desember 2022, angkanya menurun menjadi 7,54%.
Adapun Epidemiolog dari Griffith University Dicky Budiman mengusulkan agar pemerintah menunda pencabutan PPKM hingga usai libur natal dan tahun baru (Nataru). Ia juga mewanti-wanti kenaikan kasus Covid-19 seperti yang terjadi di Tiongkok.
"Bicara mitigasi, strategi termasuk di dalamnya PPKM saya kira kita harus tunggulah, sampai kapan? Sampai situasi di awal tahun Januari mulai kita lihat terkendali,” ujar Dicky dikutip dari Detik.com, Rabu (21/12).
Dalam menghadapi rencana pencabutan PPKM itu, Dicky mengimbau agar vaksinasi digencarkan. Menurutnya, vaksinasi adalah modal proteksi dan imunitas. Ia berharap setelah pencabutan PPKM, masyarakat tak abai dengan protokol kesehatan.
(Baca: Kasus Penambahan Harian Covid-19 Indonesia Urutan Ke-6 di Asia)