Menurut hasil Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) Badan Pusat Statistik (BPS) pada Agustus 2021, sebanyak 62,05% penduduk bekerja di Indonesia belum mengikuti program vaksinasi Covid-19. Sebagian besar atau 33,53% alasan utama mereka belum melakukan vaksinasi karena khawatir dengan efek sampingnya.
Alasan lainnya, seperti faktor kesehatan, ibu hamil, dan sarana prasarana juga menjadi pemicu 30,41% penduduk bekerja belum melakukan vaksinasi. Berikutnya, sebanyak 21,63% penduduk beralasan masih mencari lokasi yang menyediakan kuota vaksinasi.
Kemudian, 11,8% penduduk bekerja mengatakan belum waktunya menerima vaksinasi Covid-19, tetapi sudah terjadwal. Sementara itu, ada 2,53% penduduk bekerja beralasan tidak mau karena tidak percaya akan efektifitas vaksin.
Kendati demikian, masih ada 37,42% penduduk bekerja yang sudah mengikuti program vaksinasi Covid-19. Persentase penduduk bekerja perempuan yang sudah divaksin sebanyak 38,73%, lebih tinggi dari penduduk bekerja laki-laki yang sebanyak 36,59%.
Provinsi dengan persentase penduduk bekerja yang sudah mengikuti vaksin Covid-19 tertinggi adalah Bali sebanyak 91,86%, diikuti DKI Jakarta 87,15%, dan Kepulauan Riau 81,9%. Adapun provinsi dengan persentase penduduk bekerja yang sudah divaksin terendah adalah Kalimantan Barat 19,83%, Lampung 19,91%, dan Maluku Utara 21,55%.
Melansir BPS, penduduk bekerja merupakan penduduk usia 15 tahun ke atas yang aktif melakukan kegiatan ekonomi dengan maksud memperoleh atau membantu memperoleh pendapatan atau keuntungan, paling sedikit 1 jam (tidak terputus) dalam seminggu yang lalu.
Vaksinasi penting untuk mengurangi risiko kesakitan dan kematian akibat virus corona, sehingga masyarakat diimbau untuk mengikuti program vaksinasi yang tengah berjalan.
(Baca: KIC: Mayoritas Warga Tak Puas Proses Vaksinasi Covid-19, Ini Alasannya)