Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, jumlah minimarket/swalayan di Provinsi Aceh pada tahun 2024 mencapai 1075 unit. Angka ini menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan tahun sebelumnya. Terjadi pertumbuhan sebesar 33.21% atau bertambah sebanyak 268 unit dari tahun 2021 yang hanya 807 unit. Peningkatan ini menjadikan jumlah ritel modern di Aceh mencapai angka tertinggi dalam rentang waktu 2014-2024.
Dibandingkan dengan rata-rata tiga tahun terakhir (2019-2021) yang sebesar 781.67 unit, jumlah minimarket/swalayan di Aceh pada tahun 2024 jauh lebih tinggi. Pertumbuhan ini menunjukkan perkembangan positif dalam sektor ritel modern di Aceh. Dalam lima tahun terakhir, pertumbuhan tertinggi terjadi pada tahun 2024, sementara pertumbuhan terendah terjadi pada tahun 2021, dengan penurunan turun 5.28%.
(Baca: Jumlah Penduduk Laki-Laki Periode 2015-2024)
Secara historis, jumlah minimarket/swalayan di Aceh mengalami fluktuasi. Kenaikan tertinggi terjadi pada tahun 2024, sedangkan kenaikan terendah terjadi pada tahun 2019 dengan penambahan hanya 35 unit. Jika dibandingkan dengan rata-rata lima tahun terakhir (2018-2021), pertumbuhan ritel modern di Aceh menunjukkan tren peningkatan, meski sempat mengalami penurunan pada tahun 2021. Pada tahun 2014, jumlahnya 551 unit, lalu bertambah menjadi 651 unit pada tahun 2018.
Di Pulau Sumatera, Aceh menempati peringkat ke-6 dalam hal jumlah minimarket/swalayan. Secara nasional, Aceh berada di peringkat ke-17. Nilai 1075 unit minimarket/swalayan ini menunjukkan potensi pasar ritel modern di Aceh yang terus berkembang. Walaupun berada di peringkat tengah secara nasional, pertumbuhan yang signifikan pada tahun 2024 menunjukkan adanya peningkatan daya tarik investasi di sektor ritel modern Aceh.
Berikut perbandingan jumlah minimarket/swalayan di beberapa provinsi lain:
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Barat (NTB) menempati peringkat ke-2 di pulau Nusa Tenggara dan Bali, menunjukkan posisi yang cukup kuat di wilayahnya. Dengan 970 unit minimarket/swalayan, NTB mencatatkan pertumbuhan sebesar 40%. Walaupun berada di urutan ke-14 secara nasional, pertumbuhan yang signifikan ini mengindikasikan perkembangan pesat sektor ritel modern di NTB. Peningkatan jumlah ritel modern ini juga mencerminkan peningkatan aktivitas ekonomi dan daya beli masyarakat di wilayah tersebut.
(Baca: Harga Perak Pagi Hari Diperdagangkan US$48,143 /Troy Ons (Jumat, 07 November 2025))
Sumatera Barat
Sumatera Barat mencatatkan 1081 unit minimarket/swalayan, menempatkannya di peringkat ke-5 di Pulau Sumatera. Pertumbuhan sebesar 18.59% menunjukkan bahwa sektor ritel modern di Sumatera Barat terus berkembang, meski tidak sepesat beberapa provinsi lain. Secara nasional, Sumatera Barat menduduki peringkat ke-15, menunjukkan posisi yang cukup baik di antara provinsi-provinsi lain di Indonesia. Nilai ini menggambarkan stabilitas pertumbuhan ekonomi dan daya beli masyarakat yang terjaga di Sumatera Barat.
Kalimantan Timur
Kalimantan Timur (Kaltim) berada di peringkat ke-2 di Pulau Kalimantan dengan jumlah 794 unit minimarket/swalayan. Pertumbuhan yang sangat tinggi, mencapai 55.79%, menunjukkan bahwa Kaltim merupakan salah satu provinsi dengan perkembangan sektor ritel modern tercepat. Meskipun secara nasional berada di peringkat ke-16, pertumbuhan yang signifikan ini menunjukkan potensi besar di Kaltim. Tingginya pertumbuhan ini dapat dikaitkan dengan perkembangan industri dan peningkatan pendapatan masyarakat di Kaltim.
Sulawesi Utara
Sulawesi Utara memiliki 856 unit minimarket/swalayan dan menempati peringkat ke-2 di Pulau Sulawesi. Pertumbuhan sebesar 17.17% menunjukkan bahwa sektor ritel modern di Sulawesi Utara terus berkembang. Secara nasional, Sulawesi Utara berada di peringkat ke-18. Perkembangan yang konsisten ini menunjukkan bahwa Sulawesi Utara memiliki daya tarik investasi yang baik dan stabilitas ekonomi yang terjaga. Pertumbuhan ini juga mencerminkan peningkatan daya beli masyarakat dan perkembangan sektor pariwisata di Sulawesi Utara.
Kep. Riau
Kepulauan Riau (Kepri) memiliki 672 unit minimarket/swalayan. Sayangnya, Kepri berada di urutan ke-7 di Pulau Sumatera. Dengan pertumbuhan sebesar 43.6%, Kepri menunjukkan perkembangan yang cukup signifikan. Secara nasional, Kepri berada di peringkat ke-19. Pertumbuhan ini menunjukkan bahwa Kepri memiliki potensi besar dalam sektor ritel modern, terutama dengan lokasinya yang strategis dan perkembangan sektor pariwisata. Peningkatan ini menunjukkan bahwa perekonomian di Kepri terus menggeliat.
Jambi
Jambi berada di urutan ke-8 di Pulau Sumatera dengan jumlah 617 unit minimarket/swalayan. Pertumbuhan sebesar 25.28% menunjukkan adanya peningkatan dalam sektor ritel modern di Jambi. Secara nasional, Jambi menempati peringkat ke-20. Peningkatan ini menunjukkan bahwa Jambi memiliki potensi untuk mengembangkan sektor ritel modernnya, terutama dengan peningkatan infrastruktur dan daya beli masyarakat. Pertumbuhan ini sejalan dengan upaya pemerintah daerah untuk meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat Jambi.