Layanan pesan antar makanan di Asia Tenggara terus bertumbuh. Pandemi Covid-19 makin memicu pertumbuhan layanan tersebut, sebab makan secara langsung di restoran terus dibatasi.
Dalam laporan Momentum Works, total penjualan transaksi melalui aplikasi perusahaan atau Gross Merchandise Value (GMV) menunjukkan tren positif. Pada 2018, GMV layanan pesan antar makanan di Asia Tenggara hanya US$ 2,2 miliar atau Rp 30,8 triliun dengan kurs Rp 14.000/USD. Nilainya naik 91% pada 2019, kemudian masih melejit hingga 183% pada 2020. Sehingga tahun lalu GMV tercetak hingga US$ 11,9 miliar atau Rp 166,6 triliun.
Naiknya GMV dari 2019 ke 2020 secara signifikan adalah imbas dari pandemi Covid-19. Jumlah aplikasi layanan pesan antar makanan yang diunduh meningkat 2-2,5 kali pada Maret dan April, khususnya di Singapura dan Thailand. Tren ini diperkirakan akan permanen, sebab adanya digitalisasi antara konsumen dan pengelola restoran yang telah terbiasa bertransaksi dalam jaringan (daring).