Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat data historis Jumlah Puskesmas (Total) di DI Yogyakarta menunjukkan fluktuasi selama periode 2014-2024. Pada tahun 2024, tercatat 366 puskesmas. Angka ini menunjukkan penurunan dibandingkan tahun sebelumnya (2021) sebesar 412 puskesmas, atau penurunan sekitar 11.17%. Penurunan ini lebih signifikan dibandingkan penurunan tahun 2020 ke 2021 yang hanya sebesar 4.85%.
Jika dibandingkan dengan rata-rata tiga tahun terakhir (2019-2021) yaitu 424.33 puskesmas, jumlah puskesmas di tahun 2024 (366 puskesmas) mengalami penurunan yang signifikan. Rata-rata lima tahun terakhir (2018-2021) yaitu 433.75 puskesmas, menunjukkan bahwa kondisi tahun 2024 lebih buruk dibandingkan rata-rata lima tahun terakhir, mengindikasikan penurunan dalam penyediaan layanan kesehatan primer.
(Baca: Rata-Rata Pengeluaran Perkapita Sebulan di Kalimantan Utara 2015 - 2024)
Ranking DI Yogyakarta menurut pulau Jawa adalah 5 dari 6 provinsi. Ranking ini konsisten selama lima tahun terakhir (2018-2024). Penurunan terendah terjadi pada tahun 2020 ke 2021 dengan peningkatan 2.12% atau penambahan 9 puskesmas. Penurunan tertinggi terjadi pada tahun 2021 ke 2024 sebesar 11.17% atau pengurangan 46 puskesmas.
Pada tahun 2024, DI Yogyakarta berada di peringkat 29 se-Indonesia. Jika dibandingkan dengan provinsi lain di pulau Jawa, nilai 366 puskesmas menempatkan DI Yogyakarta pada urutan ke-5 dari 6 provinsi. Provinsi dengan jumlah puskesmas lebih sedikit dibandingkan DI Yogyakarta adalah DKI Jakarta.
Anomali terlihat pada penurunan yang signifikan dari 2021 ke 2024. Penurunan ini lebih besar dibandingkan fluktuasi pada tahun-tahun sebelumnya. Perlu dilakukan analisis lebih lanjut untuk mengidentifikasi faktor penyebab penurunan ini, apakah karena perubahan kebijakan, efisiensi layanan, atau faktor lainnya.
Maluku Utara
Maluku Utara menduduki peringkat ke-2 di pulau Maluku. Provinsi ini memiliki jumlah puskesmas sebanyak 450 unit pada tahun terakhir. Angka ini mengalami penurunan sebesar 8.72% dibandingkan tahun sebelumnya dengan selisih 43 unit. Dibandingkan rata-rata, posisi ini menunjukkan bahwa Maluku Utara memiliki tantangan tersendiri dalam mempertahankan atau meningkatkan jumlah fasilitas kesehatan.
(Baca: Harga Daging Ayam Ras Segar di Pasar Tradisional Periode Juli 2024-2025)
Papua
Papua memimpin di pulau Papua dengan 444 puskesmas, namun mengalami penurunan signifikan sebesar 73.3%. Penurunan ini setara dengan pengurangan 1219 unit. Dengan ranking 27 secara nasional, Papua menghadapi tantangan besar dalam mempertahankan infrastruktur kesehatan, mengingat luas wilayah dan kondisi geografis yang kompleks.
0 (Papua)
Data provinsi ini menunjukkan bahwa ada 405 puskesmas dengan ranking ke-2 di pulau Papua dan ranking ke-28 secara nasional. Karena datanya kosong, tidak memungkinkan untuk menghitung pertumbuhan atau perubahan dari tahun sebelumnya, menandakan perlunya validasi atau pembaruan data yang komprehensif.
Kep. Riau
Kepulauan Riau berada di posisi ke-9 di pulau Sumatera dengan total 356 puskesmas. Terjadi sedikit peningkatan sebesar 0.56% dibandingkan tahun sebelumnya, dengan selisih 2 unit. Walaupun peningkatannya kecil, hal ini menunjukkan upaya untuk meningkatkan layanan kesehatan di tengah tantangan geografis kepulauan.
DKI Jakarta
DKI Jakarta menempati peringkat ke-6 di pulau Jawa dengan 342 puskesmas. Provinsi ini mengalami penurunan sebesar 9.04% dibandingkan tahun sebelumnya, dengan pengurangan 34 unit. Penurunan ini menempatkan Jakarta pada posisi yang perlu diperhatikan, mengingat statusnya sebagai pusat ekonomi dan pemerintahan.