Dalam laporan Badan Pusat Statistik, sekitar seperempat masyarakat cenderung lebih sering keluar rumah setelah adaptasi kebiasaan baru (AKB). Hal itu ditunjukkan dari 24,6% dari 90.967 responden meningkatkan frekuensi keluar rumah saat pandemi. Mereka yang melakukan tindakan itu dilatarbelakangi beberapa alasan.
Pertama, adanya tuntutan pekerjaan mendorong masyarakat untuk lebih sering keluar rumah setelah AKB ditetapkan. Sebanyak 20,1% laki-laki dan 16,9% perempuan melakukan kegiatan tersebut. Sementara itu, sekitar 3% responden laki-laki maupun perempuan keluar rumah untuk mengisi waktu luang. Sedangkan 1,3-1,5% responden lainnya keluar rumah untuk memenuhi kebutuhan sosialnya.
Pemerintah terus menggalakkan Gerakan 3M. Masyarakat diharapkan membiasakan diri untuk meningkatkan frekuensi mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, memakai masker, serta menjaga jarak.