Produk domestik bruto (PDRB) harga berlaku (ADHB) di Kabupaten Solok, pada 2023 mencapai Rp17,32 triliun. PDRB di kabupaten/kota ini tumbuh 4,36% dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp15,78 triliun .
Dibandingkan dengan masa pandemi covid pada tahun 2020, pertumbuhan ekonomi di wilayah ini terlihat lebih tinggi. Sebelumnya pertumbuhan pada akhir tahun 2020 pasca covid tercatat turun 1,14%.
Menurut publikasi BPS, dengan total penduduk yang mencapai 405,71 ribu jiwa, PDRB per kapita di wilayah ini tercatat Rp42.720 ribu/kapita/tahun. PDRB per kapita ini secara nasional berada di urutan 277.
Dari 17 sektor yang mendorong pergerakan ekonomi di kabupaten/kota ini, sektor pertanian, kehutanan dan perikanan menjadi unggulan.
Di urutan pertama yakni sektor pertanian, kehutanan dan perikanan. Pada 2023 lalu, sektor ini memberikan kontribusi PDRB terbesar dengan nilai mencapai Rp5,74 jutajuta. Nominal ini tumbuh 2,97%.
Kemudian sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor tumbuh 5,3% menjadi Rp2,01 jutajuta, kemudian PDRB sektor transportasi dan pergudangan yang kali ini diurutan ketiga tumbuh 6% menjadi Rp1,91 jutajuta.
Selain itu, sektor lainnya yang memberikan kontribusi di urutan lima besar adalah informasi dan komunikasi dengan PDRB Rp1,22 jutajuta.
Distribusi PDRB di Kabupaten Solok pada 2023
Menurut tingkat distribusinya, sektor utama yang menyumbang pertumbuhan terbesar PDRB di Kabupaten Solok ini adalah sektor pertanian, kehutanan dan perikanan dengan kontribusi mencapai 35,74%. Sektor lainnya diurutan lima besar adalah sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor, sektor transportasi dan pergudangan, sektor informasi dan komunikasi, dan sektor konstruksi.
Sedangkan untuk sektor dengan distribusi terkecil adalah Sektor Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum,Sektor Real Estate,Sektor Jasa Perusahaan,Sektor Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang dan Sektor Pengadaan Listrik dan Gas.