Sejumlah dunia usaha menerapkan bekerja dari rumah atau work from home (WFH) setelah penyakit Covid-19 mewabah. Sebanyak 39,09% masyarakat dapat melakukan WFH sejak pertama kali ditetapkan.
Sebaliknya, 19,06% masyarakat tak memiliki pilihan untuk bekerja dari rumah. Sebab profesinya tak mendukung untuk melakukan kegiatan tersebut. Masyarakat dalam kategori ini didominasi dengan latar belakang pendidikan terakhir Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Pendidikan terakhir berbanding lurus dengan peluang penerapan WFH. Semakin tinggi pendidikan , peluang untuk menerapkan WFH pun semakin besar.
Hal ini terungkap dari hasil survei Badan Pusat Statistik (BPS) bertajuk “Hasil Survei Sosial Demografi Dampak Covid-19 2020”.