Survei Bluebell pada awal 2025 menunjukkan, konsumen barang mewah di Asia memiliki preferensi yang kuat terhadap barang-barang edisi khusus (niche).
Menurut Bluebell, hal tersebut terjadi karena edisi khusus itu dapat mendorong daya tarik konsumen, terutama di pasar-pasar negara berkembang.
Berikut tingkat ketersetujuan konsumen terhadap pernyataan, "Saya lebih memilih untuk membeli barang-barang niche atau edisi khusus daripada koleksi umum (mainstream)":
- China: 79%
- Asia Tenggara: 78%
- Hong Kong: 70%
- Korea Selatan: 62%
- Jepang: 56%
Bluebell mengatakan, tingginya persentase di China dan Asia Tenggara, menunjukkan kelangkaan dan eksklusivitas produk terus memiliki bobot yang signifikan.
Sementara konsumen di Jepang disebut sebagai pasar yang paling resisten, dengan 40% sedikit tidak setuju dan hanya 17% yang sangat setuju.
“Menyiratkan konsumen di sana mungkin lebih menghargai konsistensi, warisan, atau kode merek yang sudah mapan daripada hal-hal baru dan eksklusivitas,” ujar Bluebell dalam 2025 Asia Lifestyle Consumer Profile.
Survei Bluebell menggunakan metode wawancara daring yang berlangsung pada 13 Februari-23 Maret 2025. Sebanyak 1.500 konsumen barang mewah Asia usia 20-50 tahun dengan pengeluaran minimal US$1.200 untuk produk gaya hidup dalam 6 bulan terakhir terlibat dalam survei ini.
(Baca: Konsumen Barang Mewah Asia Prioritaskan Kualitas Produk Ketimbang Merek)