Laporan Jakpat menunjukkan, terdapat sejumlah kondisi kesehatan mental yang dialami generasi Z Indonesia selama enam bulan terakhir saat survei dilakukan pada 2024.
Paling banyak adalah adanya perubahan suasana hati atau mood yang dialami 61% responden gen Z. Selanjutnya ada gangguan tidur yang dialami 54% gen Z.
Kemudian, masalah pengendalian impuls, sebesar 38%. Ini merupakan kemampuan untuk menahan dorongan untuk melakukan tindakan tertentu.
Gangguan kecemasan atau anxiety pun masuk dalam daftar ini, dialami oleh 37% responden.
Lalu ada trauma, dialami oleh 29% gen Z. Disusul post-traumatic stress disorder (PTSD) atau gangguan stres pascatrauma sebesar 24%.
Terakhir, obsessive-compulsive disorder (OCD) sebesar 19%. Gangguan kesehatan mental ini menyebabkan penderitanya memiliki pikiran obsesif dan perilaku kompulsif.
Survei keadaan mental gen Z ini tertuang dalam laporan Gen Z Characteristics & Behaviors. Survei ini menyasar 1.155 gen Z yang lahir antara 1997-2012. Proporsi jenis kelaminnya imbang, yakni 50% laki-laki dan 50% perempuan.
Sebanyak 28% responden tersebar di Jakarta dan sekitarnya, yakni Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Jakarta Utara, Kota Bogor, Kota Depok, Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan, Kota Bekasi; 44% tersebar di Jawa, yakni Jawa Barat (kecuali Kota Bogor, kota Bekasi, Kota Depok), Banten (kecuali Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan), Jawa Timur, Jawa Tengah, DI Yogyakarta; dan sebanyak 28% di luar Pulau Jawa, yakni seluruh area di Sumatera, Kalimantan, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku, dan Papua.
Data dikoleksi pada 6-9 Desember 2024 melalui aplikasi mobile Jakpat dengan toleransi kesalahan atau margin of error di bawah 5%.
(Baca juga: Masalah Global yang Mempengaruhi Mental Anak Muda Indonesia)