Provinsi dengan Prevalensi ISPA Balita Tertinggi 2023, Papua Tengah Teratas

1
Nabilah Muhamad 24/07/2024 16:40 WIB
Image Loader
Memuat...
10 Provinsi dengan Prevalensi ISPA pada Balita Tertinggi Nasional Berdasarkan Diagnosis (2023)
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

Berdasarkan laporan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), prevalensi infeksi saluran pernapasan akut atau ISPA pada balita Indonesia yang didiagnosis dokter sebesar 4,8% pada 2023

Jika dipecah per wilayah, Papua Tengah memiliki prevalensi balita penderita ISPA terbanyak, yakni 11,8% atau jauh di atas rata-rata nasional.

Posisinya diikuti Papua Pegunungan dengan proporsi balita ISPA sebanyak 10,7%, Jawa Timur 8,8%, dan Banten 8,7%. 

Sementara, prevalensi balita ISPA terendah berada di Sulawesi Barat dan Sulawesi Selatan, masing-masing 0,67% dan 0,79%. 

Berikut daftar 10 provinsi dengan prevalensi ISPA pada balita tertinggi nasional berdasarkan hasil diagnosis tenaga kesehatan pada 2023:

  1. Papua Tengah: 11,8%
  2. Papua Pegunungan: 10,7%
  3. Jawa Timur: 8,8%
  4. Banten: 8,7%
  5. Papua: 8,1%
  6. Jawa Tengah: 6,7%
  7. Bali: 6,64%
  8. Nusa Tenggara Timur: 6,48%
  9. DKI Jakarta: 6%
  10. Papua Selatan: 5,8%

Melansir laman Kemenkes, ISPA kerap disebut sebagai satu dari 10 penyakit teratas di negara berkembang yang menyerang bayi dan anak kecil, termasuk Indonesia. 

Adapun  penyebab ISPA terdiri dari 300 jenis bakteri dan virus, beberapa di antaranya adalah streptokokus, stafilokokus, dan pneumokokus. Gejala yang ditimbulkan berupa batuk, pilek, sakit tenggorokan, hidung tersumbat, hingga demam. 

Umumnya, gejala ini muncul tiga hari setelah paparan dan bertahan antara 7-10 hari. Kemenkes menyebut, ISPA dapat dicegah dengan pola hidup sehat, menjaga kebersihan lingkungan, serta menggunakan masker saat terpapar debu. 

(Baca: Perawatan Terhadap Anak-Anak yang Idap ISPA Turun pada 2022)

Data Populer

Lihat Semua