Virus Covid-19 varian Omicron (B.1.1.529) di dunia semakin menyebar dan telah mencapai 6,19 juta kasus pada Sabtu, 01 April 2023. Amerika mencatatkan jumlah kasus Omicron tertinggi di dengan pertumbuhan mingguan mencapai 0,65 persen. Di negara ini, GISAID mencatat jumlah kasus Omicron sebanyak 2,33 juta jiwa. Secara harian kasus di wilayah ini naik 0,08 persen dibandingkan hari sebelumnya.
(Baca: Kematian karena Covid-19 di Asia Seminggu 459 Jiwa, Tertinggi di Hong Kong)
Setelahnya Inggris di urutan kedua. Dibandingkan pekan sebelumnya, jumlah kasus Omicron di negara ini tumbuh 0,33 persen. Sedangkan untuk data harian angka jumlah kasus Omicron di negara ini naik 0,09 persen dibanding hari sebelumnya yang tercatat 1,43 juta jiwa.
Selanjutnya, jumlah kasus Omicron di Jepang naik 0,41 persen menjadi 398,14 ribu kasus dibandingkan pekan sebelumnya, Perancis dengan jumlah kasus Omicron 343,29 ribu kasus (naik 0,51%) dan jumlah kasus Omicron di Kanada naik 1,36 persen menjadi 270,63 ribu kasus dibandingkan pekan sebelumnya
(Baca: Penyebaran Omicron Seminggu, Paling Cepat Terjadi di Negara Montenegro (Sabtu, 01 April 2023))
Sementara untuk jumlah kasus Omicron di Indonesia, hingga data hari ini tercatat ada 34.963 kasus atau naik 0,22 persen dibandingkan hari sebelumnya. Sejak pertama kali termonitor, Omicron di Indonesia terus bergerak naik.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengimbau semua pihak untuk tetap waspada menghadapi lonjakan kasus Omicron di seluruh dunia tersebut. Masyarakat diimbau untuk selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan 3M, yakni memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan.