Cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka, menyebut masalah stunting bukan hanya soal gizi, tetapi juga sanitasi air bersih.
Hal ini ia sampaikan dalam acara Debat Capres-Cawapres 2024 seri kedua bertema "Ekonomi Kerakyatan, Ekonomi Digital, Keuangan, Investasi, Pajak, Pengelolaan APBN/APBD, Infrastruktur, dan Perkotaan" di Jakarta Convention Center, Jumat (22/12/2023).
"Paslon 2 ingin menyiapkan generasi sehat dan pintar. Intervensi stunting harus intervensi tempat tinggal, tidak hanya bisa memberikan gizi tambahan tapi tidak menyentuh rumah. Sanitasi drainase kawasan kumuh harus dilakukan secara paralel," kata Gibran.
Pernyataan Gibran sejalan dengan definisi dari Kementerian Kesehatan.
Menurut Kementerian Kesehatan, penyebab stunting meliputi asupan gizi dan status kesehatan yang meliputi faktor ketahanan pangan, yakni ketersediaan, keterjangkauan dan akses pangan bergizi.
Selain itu ada faktor lingkungan sosial, yakni norma, makanan bayi dan anak, hygiene, pendidikan, dan tempat kerja. Ada juga faktor lingkungan kesehatan, yakni akses, pelayanan preventif dan kuratif, serta faktor lingkungan pemukiman, yakni air, sanitasi, kondisi bangunan.
Laporan Kementerian Kesehatan juga menunjukkan, persentase rumah tangga yang memiliki akses sanitasi layak menunjukkan peningkatan dari 2020 ke 2022 sebesar 1,39%.
Jika dilihat menurut tipe daerah, persentase di daerah perkotaan cenderung lebih tinggi daripada di perdesaan, yakni 83,80% untuk perkotaan dan 76,99% untuk perdesaan.
Selama periode ini, daerah perdesaan mengalami peningkatan sebesar 2,72% sedangkan daerah perkotaan 0,14%.
(Baca juga: Ini Sejumlah Penyebab Utama Anak Mengalami Stunting Menurut Survei Litbang Kompas)