Ini Sejumlah Penyebab Utama Anak Mengalami Stunting Menurut Survei Litbang Kompas

Layanan konsumen & Kesehatan
1
Cindy Mutia Annur 11/04/2023 20:20 WIB
Ragam Penyebab Utama Anak Mengalami Stunting Menurut Survei Litbang Kompas (April 2023)
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

Stunting merupakan salah satu masalah kesehatan yang dialami sebagian anak-anak di Indonesia, baik di wilayah perdesaan maupun perkotaan.

Hasil survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Kementerian Kesehatan menunjukkan, prevalensi balita stunting di Indonesia mencapai 21,6% pada 2022. Meskipun menurun dari tahun sebelumnya, namun angka tersebut masih berada di atas standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dengan prevalensi stunting di bawah 20%.

Menurut jajak pendapat Litbang Kompas pada awal April 2023 lalu, terdapat sejumlah penyebab utama anak mengalami stunting. Hasilnya, mayoritas atau 32,4% responden mengatakan asupan makanan yang tak bergizi menjadi penyebab utama stunting di tanah air.

“Terdapat tiga dari sepuluh responden mengatakan bahwa stunting pada anak berelasi dengan kondisi utamanya yang disebabkan oleh kurangnya asupan bergizi,” demikian dikutip dari laman Instagram @kompasdata, Senin (10/4/2023).

Selain itu, ada 28,2% responden yang mengatakan bahwa stunting disebabkan oleh kurangnya gizi ibu hamil. Kemudian, penyebab stunting lainnya menurut responden adalah karena faktor genetik (16,2%), kebersihan yang tak terjaga (4,8%), infeksi virus atau bakteri (4,1%), dan tingkat ekonomi rendah (2,8%).

Maka dari itu, diperlukan peran orang tua dalam memberantas kondisi stunting pada anak. Caranya yaitu dengan memenuhi kebutuhan gizi anak.

Di antaranya dengan memberikan ASI eksklusif kepada bayi di bawah enam bulan, rutin memeriksakan pertumbuhan dan kesehatan anak balita ke posyandu, memberikan makanan pendamping ASI yang bergizi, serta memberikan suplemen makanan dan vitamin secara rutin pada anak.

Adapun survei ini dilakukan melalui wawancara telepon terhadap 506 responden dari 34 provinsi Indonesia pada 4-6 April 2023. Sampel survei ditentukan secara acak dari responden panel Litbang Kompas sesuai proporsi jumlah penduduk di tiap provinsi. Survei memiliki tingkat kepercayaan sebesar 95% dengan margin of error lebih kurang 4,36%.

(Baca: Daftar Prevalensi Balita Stunting di Indonesia pada 2022, Provinsi Mana Teratas?)

Data Populer
Lihat Semua