Bank Indonesia (BI) mencatat jumlah kartu ATM dan debit di Provinsi Lampung pada Agustus 2024 mencapai 7.43 juta unit. Terlihat adanya tren positif dengan pertumbuhan dari bulan ke bulan. Pada bulan sebelumnya, Juli 2024, tercatat 7.38 juta unit. Ini menunjukkan peningkatan sebesar 0.68% dibandingkan bulan sebelumnya. Data historis menunjukkan adanya fluktuasi, namun secara umum mengalami kenaikan dari September 2018 hingga Agustus 2024.
Dibandingkan dengan rata-rata tiga bulan terakhir (Juni-Agustus 2024) sebesar 7.28 juta unit, pertumbuhan jumlah kartu ATM dan debit di Lampung pada Agustus 2024 lebih baik. Lima bulan terakhir (April-Agustus 2024) menunjukkan rata-rata sebesar 7.16 juta unit. Ini mengindikasikan peningkatan yang konsisten dari waktu ke waktu. Kenaikan tertinggi dalam periode ini terjadi pada bulan Mei 2024, dengan pertumbuhan mencapai 3.11%. Penurunan terendah terjadi pada Juli 2024, dengan penurunan turun 1.04%.
(Baca: Pendapatan Daerah dari Retribusi dalam APBD Pemda di Sumatera Utara | 2024)
Di Pulau Sumatera, Lampung menempati peringkat ke-3 dalam jumlah kartu ATM dan debit pada Agustus 2024. Peringkat ini sama dengan bulan sebelumnya. Peringkat nilai bulan terakhir di Lampung berada di urutan 10 se-Indonesia. Jika dibandingkan dengan provinsi lain di Sumatera pada bulan Agustus 2024, pertumbuhan di Lampung masih cukup baik.
Kenaikan tertinggi dalam data historis terjadi pada bulan Mei 2024, dengan pertumbuhan mencapai 3.11%. Sedangkan penurunan terendah terjadi pada Januari 2024, dengan penurunan turun 14.1%. Penurunan ini merupakan anomali jika dibandingkan dengan tren kenaikan yang stabil dalam tiga hingga lima bulan terakhir.
Secara keseluruhan, jumlah kartu ATM dan debit di Lampung menunjukkan tren positif dengan fluktuasi yang wajar. Anomali penurunan pada Januari 2024 perlu menjadi perhatian untuk dianalisis lebih lanjut faktor penyebabnya. Namun, secara umum, pertumbuhan jumlah kartu ATM dan debit di Lampung tetap menunjukkan peningkatan.
Banten
Provinsi Banten menempati peringkat ke-5 di Pulau Jawa dengan jumlah kartu ATM dan debit mencapai 12.57 juta unit. Pertumbuhan yang tercatat sebesar 0.88% menunjukkan bahwa Banten masih mampu mempertahankan momentum positif dalam peningkatan jumlah kartu ATM dan debit. Meskipun berada di peringkat tengah di pulau Jawa, Banten menunjukkan potensi yang signifikan dalam pengembangan sektor keuangan digital di wilayahnya. Dibandingkan bulan sebelumnya, terdapat peningkatan sebesar 0.11 juta unit.
(Baca: Jumlah Desa yang Sebagian Besar Keluarga Menggunakan Minyak Tanah untuk Memasak di Papua Selatan | 2024)
Sulawesi Selatan
Sulawesi Selatan memimpin di Pulau Sulawesi dengan total 9.91 juta unit kartu ATM dan debit. Pertumbuhan sebesar 0.92% menegaskan posisinya sebagai yang terdepan dalam inklusi keuangan digital di wilayah tersebut. Sebagai pemegang peringkat pertama di pulau Sulawesi, daerah ini memiliki potensi yang besar untuk terus mengembangkan sektor keuangan digital. Sulawesi Selatan memiliki selisih nilai yang tipis dibandingkan bulan sebelumnya, dengan kenaikan sebesar 0.09 juta unit.
Sumatera Selatan
Sumatera Selatan berada di urutan kedua di Pulau Sumatera, dengan jumlah kartu ATM dan debit mencapai 7.91 juta unit. Pertumbuhan sebesar 0.76% menunjukkan bahwa wilayah ini terus berupaya meningkatkan aksesibilitas layanan keuangan bagi masyarakatnya. Dengan menduduki peringkat yang cukup baik di Sumatera, Sumatera Selatan memiliki potensi untuk terus tumbuh dan bersaing dengan provinsi lainnya di pulau tersebut. Selisih nilai dibandingkan bulan sebelumnya tercatat 0.06 juta unit.
Riau
Provinsi Riau berada di posisi ke-4 di Pulau Sumatera dengan total 6.48 juta unit kartu ATM dan debit. Pertumbuhan sebesar 0.78% menunjukkan adanya peningkatan dalam penetrasi layanan keuangan digital di wilayah tersebut. Meskipun berada di peringkat tengah di Sumatera, Riau memiliki potensi untuk terus meningkatkan jumlah kartu ATM dan debit. Provinsi ini memiliki selisih nilai dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 0.05 juta unit.
Sumatera Barat
Sumatera Barat berada di urutan ke-5 di Pulau Sumatera dengan jumlah kartu ATM dan debit sebesar 6.43 juta unit. Pertumbuhan yang sama dengan Riau, yaitu 0.78%, mengindikasikan upaya yang berkelanjutan untuk meningkatkan inklusi keuangan digital. Meski berada di peringkat yang lebih rendah dibandingkan provinsi lain di Sumatera, Sumatera Barat tetap menunjukkan potensi untuk terus berkembang. Provinsi ini mencatatkan selisih nilai dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 0.05 juta unit.
Kalimantan Timur
Kalimantan Timur menduduki peringkat pertama di Pulau Kalimantan dengan jumlah kartu ATM dan debit mencapai 5.9 juta unit. Pertumbuhan sebesar 0.85% menegaskan posisinya sebagai pemimpin dalam pemanfaatan layanan keuangan digital di wilayah tersebut. Dengan menduduki peringkat pertama di Kalimantan, Kalimantan Timur memiliki potensi yang besar untuk terus memimpin dan mengembangkan sektor keuangan digital. Terdapat peningkatan selisih nilai dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 0.05 juta unit.