Pengguna layanan telemedik mengalami peningkatan selama pandemi Covid-19.
Namun, sekalipun pandemi sudah mereda, banyak warga tetap mau menggunakan layanan konsultasi kesehatan online tersebut.
Menurut laporan survei terbaru Katadata Insight Center (KIC), mayoritas atau 42,9% responden yang sudah pernah menggunakan telemedik berencana tetap menggunakan layanan tersebut di kemudian hari, meski masyarakat sudah kembali beraktivitas secara normal.
Sebanyak 22,6% responden lainnya bahkan berencana untuk menggunakan layanan tersebut lebih sering lagi.
Namun, ada pula 28,1% responden yang berencana mengurangi penggunaan layanan telemedik, dan 6,4% tidak akan menggunakannya lagi.
Proporsi responden yang akan mengurangi penggunaan telemedik paling banyak berasal dari kelompok pengguna baru, dengan persentase 31,2%.
Survei ini digelar secara online selama periode 28 Februari-7 Maret 2022. Total responden berjumlah 2.108 orang yang tersebar di 34 provinsi Indonesia, dengan kriteria pengguna layanan telemedik yang berusia di atas 16 tahun.
"Tidak ada margin of error yang dapat dikaitkan dengan sampel non-probabilitas, dalam hal ini survei online dan telesurvei. Namun, untuk tujuan perbandingan, sampel probabilitas 2.108 responden akan memiliki margin of error sekitar 2,13%," tulis KIC dalam laporannya.
Laporan lengkap surveinya dapat diunduh melalui tautan ini.
(Baca Juga: Layanan Telemedicine yang Paling Banyak Digunakan di Indonesia, Apa Saja?)