Kementerian Pertanian mencatat produksi labu siam di Provinsi Bengkulu pada tahun 2024 mencapai 13.371,8 ton. Data historis menunjukkan fluktuasi produksi selama 25 tahun terakhir. Produksi tertinggi terjadi pada tahun 2013 dengan 41.611 ton, sementara produksi terendah terjadi pada tahun 2001 dengan 932 ton. Dibandingkan tahun sebelumnya, produksi labu siam Bengkulu pada 2024 mengalami sedikit kenaikan sebesar 0,71%.
Jika dibandingkan dengan rata-rata produksi dalam tiga tahun terakhir (2022-2024) sebesar 15.383 ton, produksi tahun 2024 mengalami penurunan sekitar 13%. Namun, jika dibandingkan dengan rata-rata produksi dalam lima tahun terakhir (2020-2024) sebesar 13.402,6 ton, produksi tahun 2024 relatif stabil. Pertumbuhan produksi tertinggi terjadi pada tahun 2007 dengan peningkatan sebesar 551,28%. Penurunan produksi terbesar terjadi pada tahun 2014 dengan penurunan sebesar 38,56%.
(Baca: Jumlah Penduduk dan Persentase Kemiskinan di Kabupaten Sumba Barat | 2004 - 2024)
Secara ranking di Pulau Sumatera, Bengkulu berada di peringkat ketiga pada tahun 2024. Peringkat ini sama dengan tahun 2023. Secara nasional, Bengkulu menempati peringkat ke-10 produsen labu siam. Anomali terjadi pada tahun 2013 ketika produksi labu siam Bengkulu mencapai puncaknya, jauh melampaui rata-rata produksi tahunan. Kenaikan ini tidak berlanjut pada tahun-tahun berikutnya dan kembali ke angka yang lebih moderat.
Data perbandingan produksi labu siam di provinsi lain di Pulau Sumatera menunjukkan bahwa Sumatera Utara mencatatkan produksi sebesar 16.054,07 ton, menempati peringkat ke-7 secara nasional dan peringkat ke-2 di pulau Sumatera. Jambi memproduksi 6.718,6 ton, berada di peringkat ke-11 secara nasional dan peringkat ke-4 di Sumatera.
Fluktuasi produksi labu siam di Bengkulu mencerminkan dinamika sektor pertanian yang dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti cuaca, hama penyakit, dan perubahan kebijakan pertanian. Perlu adanya evaluasi dan strategi yang komprehensif untuk menjaga stabilitas dan meningkatkan produksi labu siam di Bengkulu.
Sumatera Utara
Sumatera Utara menduduki peringkat ke-2 di Pulau Sumatera dengan produksi labu siam mencapai 16.054,07 ton. Secara nasional, provinsi ini berada di urutan ke-7. Meskipun mengalami penurunan sebesar 1,69% dibandingkan tahun sebelumnya, Sumatera Utara tetap menjadi salah satu produsen labu siam utama di Sumatera, dengan upaya untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil panen terus dilakukan. Penurunan tipis ini menunjukkan bahwa Sumatera Utara memiliki potensi besar untuk meningkatkan produksi dan mempertahankan posisinya sebagai salah satu produsen labu siam terkemuka di Indonesia.
(Baca: Jumlah Subscriber Youtuber dengan Pertumbuhan Tertinggi 13 Dec 2025)
Sulawesi Utara
Sulawesi Utara memimpin produksi labu siam di Pulau Sulawesi dengan total 15.950,46 ton, dan menempati peringkat ke-8 secara nasional. Meski mengalami penurunan tipis sebesar 1,22% dari tahun sebelumnya, posisinya sebagai yang teratas di Sulawesi menunjukkan keunggulan dalam budidaya labu siam di wilayah tersebut. Sulawesi Utara terus berupaya mempertahankan dan meningkatkan produktivitasnya melalui inovasi dan teknologi pertanian.
Sulawesi Selatan
Sulawesi Selatan berada di urutan kedua di Pulau Sulawesi dengan produksi labu siam mencapai 13.714,03 ton, dan menduduki peringkat ke-9 secara nasional. Pertumbuhan signifikan sebesar 28,71% dibandingkan tahun sebelumnya menunjukkan peningkatan yang menggembirakan dalam sektor pertanian labu siam di provinsi ini. Peningkatan ini menandakan keberhasilan program-program pertanian dan potensi besar Sulawesi Selatan untuk terus berkembang sebagai produsen labu siam yang handal.
Jambi
Jambi mencatatkan produksi labu siam sebesar 6.718,6 ton dan menempati peringkat ke-4 di Pulau Sumatera. Secara nasional, Jambi berada di urutan ke-11. Sayangnya, Jambi mengalami penurunan produksi yang signifikan sebesar 39,16% dibandingkan tahun sebelumnya. Penurunan ini menjadi perhatian utama dan memerlukan evaluasi mendalam untuk mengidentifikasi penyebabnya dan mengambil langkah-langkah perbaikan yang tepat.
Sulawesi Tengah
Sulawesi Tengah memproduksi labu siam sebanyak 4.202,81 ton dan menduduki peringkat ke-3 di Pulau Sulawesi. Secara nasional, Sulawesi Tengah berada di urutan ke-12. Pertumbuhan yang sangat tinggi sebesar 145,35% dibandingkan tahun sebelumnya menunjukkan potensi besar yang dimiliki oleh provinsi ini dalam pengembangan sektor pertanian labu siam.
Kalimantan Utara
Kalimantan Utara memimpin produksi labu siam di Pulau Kalimantan dengan total 3.388,75 ton, dan menempati peringkat ke-13 secara nasional. Peningkatan yang signifikan sebesar 147,72% dari tahun sebelumnya menunjukkan perkembangan yang menjanjikan dalam budidaya labu siam di wilayah ini.