Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat persentase kemiskinan di Kabupaten Sumba Barat pada tahun 2024 sebesar 26,52%, dengan jumlah penduduk miskin 36.720 jiwa dari total 141.782 penduduk. Terjadi penurunan persentase kemiskinan sebesar 2,39% dibandingkan tahun sebelumnya.
Dibandingkan kabupaten lain di Nusa Tenggara Timur, Sumba Barat menempati peringkat ke-29 secara nasional dalam persentase kemiskinan. Pertumbuhan angka kemiskinan di Sumba Barat menunjukkan fluktuasi selama periode 2004-2024. Pada tahun 2006, pertumbuhan angka kemiskinan mencapai titik tertinggi yaitu 5,63%.
(Baca: Maret 2025, Garis Kemiskinan Makanan dan Nonmakanan di Jawa Timur Rp.558,03 Ribu /Kapita/Bulan)
Persentase kemiskinan tertinggi di Sumba Barat terjadi pada tahun 2006, mencapai 45,18%. Sementara persentase terendah terjadi pada tahun 2024, yaitu 26,52%. Rata-rata persentase kemiskinan dalam 3 tahun terakhir adalah 27,05% dan dalam 5 tahun terakhir adalah 27,35%.
Di Nusa Tenggara Timur, kabupaten dengan persentase kemiskinan berdekatan dengan Sumba Barat adalah Kabupaten Manggarai Timur (24,9%), Kabupaten Rote Ndao (25,78%), Kabupaten Sabu Raijua (28,13%), Kabupaten Sumba Barat Daya (27,2%), Kabupaten Sumba Timur (27,04%), dan Kabupaten Timor Tengah Selatan (24,68%).
Kabupaten Manggarai Timur
Dengan persentase kemiskinan 24,9%, Manggarai Timur berada di urutan ke-34 secara nasional. Jumlah penduduk miskin mencapai 74.590 jiwa dari total penduduk 297.967 jiwa. Garis kemiskinan di Manggarai Timur tercatat sebesar Rp 458.116 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita mencapai Rp 14,41 juta per tahun, tumbuh 6,46%. Terjadi peningkatan jumlah penduduk sebesar 4,86%, dengan pertumbuhan penduduk miskin sedikit naik sebesar 0,26%.
Kabupaten Rote Ndao
Kabupaten Rote Ndao memiliki persentase kemiskinan 25,78%, menduduki peringkat ke-30 secara nasional. Terdapat 52.890 jiwa penduduk miskin dari total 152.613 jiwa. Garis kemiskinan di Rote Ndao adalah Rp 426.843 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita mencapai Rp 25,60 juta per tahun, dengan pertumbuhan 3,19%. Pertumbuhan jumlah penduduk sedikit naik sebesar 1,59%, namun jumlah penduduk miskin mengalami penurunan tipis -1,23%.
(Baca: 6,37% Penduduk di Kabupaten Sambas Masuk Kategori Miskin)
Kabupaten Sabu Raijua
Persentase kemiskinan di Sabu Raijua adalah 28,13%, menempatkannya di urutan ke-23 secara nasional. Jumlah penduduk miskin sebanyak 30.980 jiwa dari total populasi 96.313 jiwa. Garis kemiskinan di Sabu Raijua tergolong tinggi, yaitu Rp 549.947 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita di Sabu Raijua adalah Rp 18,28 juta per tahun, meningkat 4,12%. Jumlah penduduk meningkat 1,05%, sementara penduduk miskin juga mengalami peningkatan 1,81%.
Kabupaten Sumba Barat Daya
Kabupaten Sumba Barat Daya memiliki persentase kemiskinan sebesar 27,2% dan berada di urutan ke-25 secara nasional. Jumlah penduduk miskin tercatat sebanyak 102.050 jiwa dari total 340.006 jiwa. Garis kemiskinan di kabupaten ini mencapai Rp 494.229 per kapita per bulan. Meskipun demikian, pertumbuhan jumlah penduduk miskin menunjukkan kenaikan tipis sebesar 0,64%.
Kabupaten Sumba Timur
Kabupaten Sumba Timur mencatatkan persentase kemiskinan sebesar 27,04%, menempatkannya pada urutan ke-26 di tingkat nasional. Dengan jumlah penduduk 269.728 jiwa, terdapat 73.580 jiwa penduduk miskin di wilayah ini. Pendapatan per kapita di Sumba Timur adalah Rp 30,09 juta per tahun, mengalami pertumbuhan sebesar 4,89%. Walaupun demikian, jumlah penduduk miskin di kabupaten ini mengalami penurunan sebesar 2,75%.
Kabupaten Timor Tengah Selatan
Kabupaten Timor Tengah Selatan memiliki persentase kemiskinan sebesar 24,68%, dan berada pada peringkat ke-35 secara nasional. Jumlah penduduk miskin mencapai 117.410 jiwa dari total populasi 477.808 jiwa. Pendapatan per kapita tercatat sebesar Rp 21,28 juta per tahun, dengan pertumbuhan mencapai 6,35%. Garis kemiskinan di daerah ini adalah sebesar Rp 436.707 per kapita per bulan.