Menurut laporan Studi Status Gizi Indonesia (SSGI), prevalensi anak usia di bawah lima tahun (balita) yang mengalami stunting di Provinsi Jambi berjumlah 22,4% pada 2021.
Angka tersebut lebih rendah dari prevalensi balita stunting nasional yang mencapai 24,2% pada tahun tersebut.
Jika dirinci, terdapat 7 kabupaten/kota di Jambi dengan prevalensi balita stunting di atas rata-rata provinsi. Sementara 4 kabupaten/kota lainnya di bawah angka provinsi.
Kabupaten Muaro Jambi tercatat sebagai wilayah dengan prevalensi balita stunting terbesar di Provinsi Jambi, yakni mencapai 27,2%. Artinya, kira-kira 1 dari 4 balita di kabupaten ini mengalami stunting pada tahun lalu.
Wilayah dengan prevalensi terbesar berikutnya adalah Kabupaten Kerinci, yakni 26,7%. Diikuti Kabupaten Tebo 26,2%, Kabupaten Tanjung Jabung Timur 25,6%, Kota Sungai Penuh 25%, Kabupaten Batang Hari 24,5%, dan Kabupaten Bungo 22,9%.
Sedangkan Kota Jambi tercatat sebagai wilayah dengan prevalensi terendah, yakni 17,4%. Diikuti Kabupaten Tanjung Jabung Barat 19,7%, Kabupaten Merangin 19,8%, serta Kabupaten Sarolangun 21,4%.
(Baca Juga: Stunting Balita Indonesia Masih di Atas 24% pada 2021)