Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah penduduk setengah pengangguran di Kabupaten Sekadau, Kalimantan Barat pada tahun 2024 sebanyak 7.685 jiwa. Data ini menunjukkan adanya peningkatan sebesar 23,55% dibandingkan tahun sebelumnya. Meskipun demikian, angka ini masih lebih rendah dibandingkan rata-rata tiga tahun terakhir (2021-2023) yang mencapai 9.730 jiwa. Jika dibandingkan dengan lima tahun terakhir (2019-2023), rata-rata penduduk setengah pengangguran adalah 11.517 jiwa, menunjukkan bahwa kondisi tahun 2024 belum sepenuhnya pulih ke tingkat sebelum pandemi.
Dalam lima tahun terakhir, fluktuasi jumlah penduduk setengah pengangguran di Kabupaten Sekadau cukup signifikan. Tahun 2020 mengalami kenaikan tertinggi sebesar 19,06%, namun kemudian menurun tajam turun 32,68% pada tahun 2023. Tahun 2024 menunjukkan pemulihan dengan kenaikan 23,55%, meskipun belum mencapai angka tertinggi sebelumnya. Anomali terjadi pada tahun 2023, dimana penurunan sangat drastis dibandingkan tahun-tahun sebelumnya dan sesudahnya.
(Baca: Rata-Rata Pengeluaran Perkapita Sebulan untuk Sabun Mandi di Kab. Penukal Abab Lematang Ilir 2018 - 2024)
Peringkat Kabupaten Sekadau dalam jumlah penduduk setengah pengangguran di tingkat pulau Kalimantan pada tahun 2024 adalah 32. Ini menunjukkan penurunan dibandingkan tahun sebelumnya. Secara nasional, Kabupaten Sekadau berada di peringkat 350. Nilai ini menunjukkan bahwa jumlah penduduk setengah pengangguran di Kabupaten Sekadau tergolong rendah dibandingkan kabupaten/kota lain di Indonesia.
Kenaikan tertinggi jumlah penduduk setengah pengangguran di Kabupaten Sekadau dalam data historis terjadi pada tahun 2020, mencapai 13.188 jiwa. Sementara penurunan terendah terjadi pada tahun 2023, yaitu 6.220 jiwa. Kondisi ini fluktuatif, ditandai dengan kenaikan yang signifikan pada tahun 2020 dan penurunan drastis pada tahun 2023, sebelum akhirnya mengalami kenaikan kembali pada tahun 2024.
Perbandingan dengan rata-rata tiga tahun terakhir menunjukkan bahwa kondisi tahun 2024 masih belum sebaik periode tersebut. Namun, jika dibandingkan dengan lima tahun terakhir, terlihat bahwa penanganan masalah setengah pengangguran di Kabupaten Sekadau mulai menunjukkan perbaikan meskipun belum signifikan. Diperlukan upaya lebih lanjut untuk menstabilkan dan menurunkan angka setengah pengangguran di wilayah ini.
Kabupaten Maybrat
Kabupaten Maybrat menempati peringkat 8 di tingkat pulau dan 347 secara nasional dengan jumlah penduduk setengah pengangguran sebanyak 8.077 jiwa. Pertumbuhan penduduk setengah pengangguran di kabupaten ini mencapai 53.5%, menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan tahun sebelumnya. Meskipun demikian, perlu dicatat bahwa angka ini masih fluktuatif mengingat kondisi ekonomi dan sosial di wilayah tersebut. Ini menandakan perlunya perhatian lebih lanjut untuk mengelola tenaga kerja.
(Baca: Pengeluaran Perkapita Sebulan Besar untuk Rokok dan Tembakau Kab. Wakatobi | 2024)
Kabupaten Majene
Dengan jumlah penduduk setengah pengangguran sebanyak 7.978 jiwa, Kabupaten Majene menduduki peringkat 46 di tingkat pulau dan 348 di tingkat nasional. Kabupaten ini mengalami penurunan pertumbuhan turun 1.68%. Penurunan ini meski tidak signifikan, mengindikasikan perlunya evaluasi terhadap program-program pemberdayaan masyarakat dan peningkatan keterampilan kerja di wilayah tersebut agar potensi tenaga kerja dapat terserap dengan baik. Ini penting untuk mencegah peningkatan pengangguran.
Kota Gorontalo
Kota Gorontalo memiliki 7.889 jiwa penduduk setengah pengangguran, menempatkannya di peringkat 47 di tingkat pulau dan 349 secara nasional. Pertumbuhan penduduk setengah pengangguran di kota ini tercatat sebesar 11.66%. Kenaikan ini perlu diwaspadai karena dapat mempengaruhi stabilitas ekonomi lokal. Pemerintah daerah perlu mengambil langkah-langkah strategis untuk menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia agar lebih kompetitif.
Kabupaten Maluku Barat Daya
Kabupaten Maluku Barat Daya menduduki peringkat 8 di tingkat pulau dan 351 secara nasional dengan jumlah penduduk setengah pengangguran sebanyak 7.588 jiwa. Pertumbuhan penduduk setengah pengangguran mencapai 63.18%, merupakan salah satu yang tertinggi dalam data perbandingan. Pertumbuhan yang tinggi ini menunjukkan bahwa Kabupaten Maluku Barat Daya perlu segera mengambil tindakan preventif untuk mengatasi masalah setengah pengangguran.
Kabupaten Buru Selatan
Kabupaten Buru Selatan menempati peringkat 9 di tingkat pulau dan 352 secara nasional dengan jumlah penduduk setengah pengangguran sebanyak 7.502 jiwa. Kabupaten ini mencatat pertumbuhan sebesar 111.2%, menjadi pertumbuhan tertinggi dalam data perbandingan. Angka pertumbuhan ini sangat mengkhawatirkan dan memerlukan intervensi cepat dan terarah dari pemerintah daerah dan pusat untuk mengendalikan laju peningkatan setengah pengangguran.
Kabupaten Kepahiang
Kabupaten Kepahiang berada di peringkat 118 di tingkat pulau dan 353 secara nasional dengan jumlah penduduk setengah pengangguran sebanyak 7.427 jiwa. Penurunan pertumbuhan turun 9.89% menunjukkan bahwa upaya-upaya yang telah dilakukan di kabupaten ini mulai menunjukkan hasil. Meskipun demikian, pemerintah daerah harus tetap waspada dan terus berupaya meningkatkan program-program pemberdayaan masyarakat agar penurunan setengah pengangguran dapat terus berlanjut.