Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pengeluaran untuk sabun mandi di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) pada tahun 2024 sebesar Rp42.517 per kapita per bulan.
Angka ini mengalami sedikit penurunan turun 2.8% dibandingkan tahun 2023 yang mencapai Rp43.755.
(Baca: Jumlah Sekolah SMA di DKI Jakarta 2018 - 2024)
Jika dibandingkan dengan total rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk aneka barang jasa sebesar Rp138.264, pengeluaran untuk sabun mandi hanya menyumbang sekitar 30.7%.
Pengeluaran untuk sabun mandi juga lebih besar dibandingkan pengeluaran untuk kecantikan (Rp20.504) namun lebih kecil dari pengeluaran untuk makanan jadi (Rp118.704), perawatan (Rp28.853), serta rokok dan tembakau (Rp117.880). Pengeluaran masyarakat di kabupaten ini menunjukkan fluktuasi selama tujuh tahun terakhir. Dimulai dengan Rp32.017 di tahun 2018, kemudian meningkat signifikan 22.5% di tahun 2019 menjadi Rp39.233, lalu naik sedikit 1.4% di tahun 2020 menjadi Rp39.772. Sempat mengalami penurunan turun 10% di tahun 2021 menjadi Rp35.806, kemudian kembali naik sebesar 8.6% di tahun 2022 menjadi Rp38.893, dan terus naik 12.5% di tahun 2023 menjadi Rp43.755 sebelum akhirnya mengalami sedikit penurunan di tahun 2024.
Secara peringkat, di antara kabupaten/kota se-Provinsi Sumatera Selatan, Kabupaten PALI berada di urutan ke-15 dalam hal pengeluaran untuk sabun mandi tahun 2024. Untuk tingkat pulau, kabupaten ini berada di peringkat 150, sedangkan secara nasional berada di peringkat 474.
(Baca: Persentase Rata-Rata Pengeluaran per Kapita Sebulan untuk bukan Makanan di Perkotaan Periode 2013-2023)
Sebagai perbandingan dengan kabupaten/kota lain di Sumatera Selatan, Kota Palembang mencatatkan pengeluaran tertinggi untuk sabun mandi di tahun 2024 yaitu sebesar Rp74.602, diikuti oleh Kabupaten Lahat sebesar Rp60.868, dan Kota Prabumulih sebesar Rp59.654. Sementara itu, pengeluaran terendah tercatat di Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan yaitu sebesar Rp40.171. Pertumbuhan tertinggi pengeluaran sabun mandi dibandingkan tahun sebelumnya ada di Kabupaten Muara Enim (15.3%) dan Kabupaten Ogan Komering Ilir (15%).
Kota Palembang
Kota Palembang mencatat pengeluaran rata-rata per kapita sebulan untuk bukan makanan sebesar Rp861.308 pada tahun 2024, mengalami pertumbuhan 10.5% dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp779.490,85. Sementara itu, total pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan mencapai Rp815.005, menunjukkan peningkatan 11.9% dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp728.179,18. Peringkat Kota Palembang sebagai wilayah dengan pengeluaran tertinggi se-Sumatera Selatan untuk kategori makanan dan bukan makanan mengindikasikan tingkat konsumsi dan kesejahteraan yang relatif tinggi dibandingkan daerah lain di provinsi ini.
Kabupaten Musi Banyuasin
Kabupaten Musi Banyuasin menunjukkan data pengeluaran yang menarik, dengan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk bukan makanan mencapai Rp629.974 pada tahun 2024, mengalami pertumbuhan yang signifikan sebesar 23.5% dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp510.001,11. Sementara itu, pengeluaran untuk makanan mencapai Rp772.408, meningkat 25.1% dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp617.446,77. Peningkatan ini menjadikan Musi Banyuasin sebagai daerah dengan pertumbuhan pengeluaran makanan tertinggi kedua di Sumatera Selatan, mencerminkan adanya peningkatan aktivitas ekonomi dan perubahan pola konsumsi masyarakat setempat.
Kota Prabumulih
Kota Prabumulih mencatatkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk bukan makanan sebesar Rp626.343 pada tahun 2024, tumbuh 7.5% dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp582.881,33. Untuk pengeluaran makanan, tercatat sebesar Rp588.295, meningkat 12.3% dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp523.695,51. Peningkatan ini menempatkan Kota Prabumulih pada peringkat yang cukup baik dalam hal pertumbuhan ekonomi dan konsumsi di antara kabupaten/kota lain di Sumatera Selatan. Meskipun pertumbuhan pengeluaran bukan makanan tidak setinggi Musi Banyuasin, angka ini tetap menunjukkan adanya peningkatan kesejahteraan dan daya beli masyarakat Prabumulih.
Kabupaten Muara Enim
Kabupaten Muara Enim memiliki rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk bukan makanan sebesar Rp576.717 pada tahun 2024, meningkat tajam sebesar 29% dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp447.063,95. Pengeluaran untuk makanan juga mengalami pertumbuhan yang signifikan, mencapai Rp692.039, meningkat 23.4% dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp560.969,99. Dengan pertumbuhan pengeluaran bukan makanan tertinggi di Sumatera Selatan, Muara Enim menunjukkan perkembangan ekonomi yang pesat, terutama dalam sektor yang mendorong peningkatan konsumsi non-primer masyarakatnya.