Virus Covid-19 varian Omicron (B.1.1.529) di dunia semakin menyebar dan telah mencapai 2,2 juta kasus pada Sabtu, 19 Maret 2022. Inggris mencatatkan jumlah kasus Omicron tertinggi di dengan pertumbuhan mingguan mencapai 9,83 persen. Di negara ini, GISAID mencatat jumlah kasus Omicron sebanyak 836,08 ribu jiwa. Secara harian kasus di wilayah ini naik 0,79 persen dibandingkan hari sebelumnya.
(Baca: 6 Produk Ramah Lingkungan yang Paling Banyak Dibeli Masyarakat)
Setelahnya Amerika di urutan kedua. Dibandingkan pekan sebelumnya, jumlah kasus Omicron di negara ini tumbuh 6,19 persen. Sedangkan untuk data harian angka jumlah kasus Omicron di negara ini naik 1,51 persen dibanding hari sebelumnya yang tercatat 682,05 ribu jiwa.
Selanjutnya, jumlah kasus Omicron di Denmark naik 10,74 persen menjadi 141,23 ribu kasus dibandingkan pekan sebelumnya, Jerman dengan jumlah kasus Omicron 111,06 ribu kasus (naik 1,21%) dan Perancis dengan jumlah kasus Omicron 65.297 kasus (naik 11,76%)
(Baca: KIC: Dampak Lingkungan Mulai Jadi Faktor Konsumen Membeli Produk Baru)
Sementara untuk jumlah kasus Omicron di Indonesia, hingga data hari ini tercatat ada 8.566 kasus atau naik 0,19 persen dibandingkan hari sebelumnya. Sejak pertama kali termonitor, Omicron di Indonesia terus bergerak naik.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengimbau semua pihak untuk tetap waspada menghadapi lonjakan kasus Omicron di seluruh dunia tersebut. Masyarakat diimbau untuk selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan 3M, yakni memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan.