Alat kontrasepsi penting digunakan untuk menekan lonjakan kelahiran masyarakat di masa depan. Berdasarkan laporan “Statistik Pemuda Indonesia 2021”, ada beberapa jenis atau alat keluarga berencana (KB) yang paling banyak digunakan pemuda perempuan di Indonesia.
Penggunaan alat kontrasepsi lewat suntikan merupakan yang paling banyak digunakan. Persentasenya sebesar 66,49%.
Berikutnya, penggunaan alat kontrasepsi pil menduduki peringkat kedua dengan persentase sebesar 15,55%. Lalu, penggunaan susuk KB atau implant digunakan sebanyak 8,85% perempuan muda di Tanah Air.
Selanjutnya, ada 7,08% perempuan muda Indonesia yang menggunakan UD/AKDR/spiral sebagai alat kontrasepsinya. Lalu, sebanyak masing-masing 1,41% dan 1,19% perempuan muda menggunakan kalender atau pantang berkala dan kondom pria atau karet KB sebagai alat kontrasepsi.
Kemudian, ada pula pemuda perempuan yang menggunakan alat kontrasepsi berupa sterilisasi wanita/tubektomi/MOW sebanyak 0,52%. Diikuti dengan metode menyusui alami (0,44%), lainnya (0,26%), sterilisasi pria/vasektomi/MOP (0,15%), dan intravag/kondom wanita/diagframa (0,05%).
Adapun jumlah pemuda di Indonesia tercatat sebanyak 64,92 juta orang pada 2021, yakni terdiri dari usia 16-30 tahun. Persentasenya perempuan muda sebesar 49,51%, sedangkan laki-laki 50,49%.
(Baca: Balita Jakarta Diproyeksikan Semakin Menurun 5 Tahun ke Depan)