Badan Pusat Statistik (BPS) memproyeksikan jumlah anak di bawah lima tahun (balita) semakin menurun hingga 2025. Balita diprediksi mencapai 847,8 ribu pada tahun ini, turun 0,7% pada tahun sebelumnya yang sebanyak 853,7 ribu.
Sementara dalam periode 2020 hingga 2025, jumlah bayi diproyeksi menurun hingga 2,5% menjadi 831,99 ribu pada 2025. Penurunan ini menandakan adanya keberhasilan Indonesia dalam menjalankan program Keluarga Berencana (KB) sehingga berdampak pada penurunan angka Total Fertility Rate (TFR).
Jika melihat persebarannya, jumlah balita terbanyak pada 2025 berada di Jakarta Timur, yaitu sebanyak 227,6 ribu anak. Kemudian, disusul Jakarta Barat sebanyak 220,2 ribu, Jakarta Selatan 172,5 ribu, dan Jakarta Utara 147,5 ribu.
Selanjutnya, sebanyak 61,5 ribu balita tersebar di Jakarta Pusat dan 2,7 ribu di Kepulauan Seribu. (Baca: Jumlah Balita Stunting di Dunia Menurun, tapi Tak Merata)
Selain itu, penurunan balita ini diprediksi karena ada kesadaran menjalankan program keluarga berencana dapat diukur dengan Contraceptive Prevalance Rate (CPR) atau proporsi pasangan usia subur (PUS) yang sedang menggunakan alat atau cara KB. Penggunaan alat atau cara KB pada pasangan usia subur di DKI Jakarta terus mengalami peningkatan dari tahun 2017 hingga tahun 2020, dan tidak menutup kemungkinan setiap tahunnya hingga 2025 kembali mengalami kenaikan.