Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Jumlah Tamu Indonesia di Hotel Bintang di Provinsi Lampung pada tahun 2024 mencapai 957.941 ribu orang. Angka ini menunjukkan lonjakan signifikan dibandingkan tahun 2023 yang hanya 778.02 ribu orang. Pertumbuhan ini sangat mencolok dengan persentase sebesar 123.025,5%, sebuah peningkatan yang sangat signifikan.
Jika dibandingkan dengan rata-rata tiga tahun terakhir (2021-2023) yang berada di angka 406.87 ribu orang, pencapaian tahun 2024 ini jauh melampaui. Begitu juga jika dibandingkan dengan rata-rata lima tahun terakhir (2019-2023) yang sebesar 576.03 ribu orang, terlihat jelas adanya pertumbuhan yang luar biasa. Dalam lima tahun terakhir, peningkatan tertinggi sebelumnya terjadi pada tahun 2019 dengan pertumbuhan 15.94%. Penurunan terendah terjadi pada tahun 2020 dengan penurunan 99.9%, sebuah anomali akibat pandemi COVID-19.
(Baca: Jumlah Perceraian di Sulawesi Utara | 2024)
Secara ranking di Pulau Sumatera, Lampung menempati peringkat ke-6. Sedangkan secara nasional, Lampung juga berada di peringkat ke-17. Kenaikan tertinggi dalam data historis terjadi pada tahun 2024, sedangkan penurunan terendah terjadi pada tahun 2020. Data menunjukkan adanya fluktuasi yang signifikan, terutama dipengaruhi oleh kondisi pandemi pada tahun 2020 yang menyebabkan penurunan drastis. Anomali ini terlihat jelas jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelum dan sesudah pandemi.
Pada tahun 2024, Lampung menunjukkan pertumbuhan yang sangat positif setelah terpuruk akibat pandemi. Peningkatan jumlah tamu hotel ini bisa menjadi indikasi pemulihan sektor pariwisata di Lampung. Meski berada di peringkat tengah di Sumatera, potensi pertumbuhan pariwisata Lampung terlihat menjanjikan dengan catatan pertumbuhan yang luar biasa ini.
Data ini memberikan gambaran optimis terhadap perkembangan sektor pariwisata di Lampung. Peningkatan jumlah tamu hotel menunjukkan bahwa Lampung semakin diminati sebagai tujuan wisata. Hal ini tentu menjadi kabar baik bagi perekonomian daerah dan dapat menjadi motivasi untuk terus meningkatkan kualitas pariwisata di Lampung.
Kalimantan Selatan
Kalimantan Selatan menempati peringkat ke-2 di pulau Kalimantan dengan nilai kunjungan sebesar 1.403.216 ribu orang. Dengan pertumbuhan mencapai 120.443,95%, menunjukkan peningkatan yang signifikan dibandingkan tahun sebelumnya. Namun, dengan selisih yang sangat besar sebesar 1.402.051,93 ribu orang, pertumbuhan ini sangat kontras jika dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan potensi besar Kalimantan Selatan dalam menarik wisatawan.
(Baca: PDRB ADHB Sektor Pengadaan Listrik dan Gas di Jawa Timur | 2024)
Kep. Riau
Kepulauan Riau berada di peringkat ke-5 di Pulau Sumatera dengan nilai kunjungan mencapai 1.368.670 ribu orang. Pertumbuhannya mencapai 103.885,69%, menunjukkan peningkatan yang solid. Meski demikian, selisih nilai dengan tahun sebelumnya mencapai 1.367.353,79 ribu orang. Data ini menggambarkan bahwa Kepulauan Riau masih menjadi destinasi favorit di Sumatera, dengan potensi yang terus berkembang.
Kalimantan Barat
Kalimantan Barat menduduki peringkat ke-3 di pulau Kalimantan, dengan nilai kunjungan sebesar 1.189.309 ribu orang. Pertumbuhan yang dicapai sebesar 105.875,41%, menunjukkan bahwa Kalimantan Barat terus berupaya meningkatkan daya tarik wisata. Selisih nilai kunjungan dengan tahun sebelumnya mencapai 1.188.186,75 ribu orang. Hal ini menandakan potensi wisata Kalimantan Barat terus diminati dan perlu terus dikembangkan.
Sulawesi Utara
Sulawesi Utara menempati peringkat ke-2 di Pulau Sulawesi, dengan nilai kunjungan mencapai 889.383 ribu orang. Dengan pertumbuhan yang tinggi mencapai 117.895,99%, mengindikasikan peningkatan daya tarik wisata yang signifikan. Selisih nilai kunjungan dengan tahun sebelumnya mencapai 888.629,26 ribu orang. Pertumbuhan ini menegaskan posisi Sulawesi Utara sebagai salah satu destinasi unggulan di Sulawesi.
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Barat menduduki peringkat ke-2 di wilayah Nusa Tenggara dan Bali dengan nilai kunjungan sebesar 763.888 ribu orang. Pertumbuhannya mencapai 107.166,55%, mengindikasikan potensi wisata yang terus berkembang. Selisih nilai kunjungan dengan tahun sebelumnya mencapai 763.175,86 ribu orang. Hal ini menunjukkan bahwa Nusa Tenggara Barat semakin diminati sebagai tujuan wisata utama di wilayahnya.
Jambi
Jambi menempati peringkat ke-7 di Pulau Sumatera dengan nilai kunjungan sebesar 662.784 ribu orang. Pertumbuhannya mencapai 106.733,44%, menunjukkan upaya yang baik dalam menarik wisatawan. Selisih nilai kunjungan dengan tahun sebelumnya mencapai 662.163,61 ribu orang. Meskipun berada di peringkat bawah, Jambi memiliki potensi besar untuk terus mengembangkan sektor pariwisatanya.