Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan, terdapat 351.936 kasus tuberkulosis (TBC) yang ditemukan di Indonesia pada 2020. Jumlah tersebut menurun 38% dari tahun sebelumnya yang sebanyak 568.987 kasus.
Mayoritas penderita TBC berasal dari usia produktif. Rinciannya, sebanyak 17,3% penderita TBC berusia 45-54 tahun. Sebanyak 16,8% penderita TBC yang berusia 25-34 tahun.
Kemudian, sebanyak 16,7% penderita TBC berusia 15-24 tahun. Ada pula 16,3% penderita TBC yang berusia 35-44 tahun. Sebanyak 14,6% penderita TBC memiliki rentang umur 55-64 tahun.
Penderita TBC berumur 0-14 tahun atau belum masuk usia produktif mencapai 9,3%. Sementara, 9% penderita TBC tercatat berusia di atas 65 tahun atau sudah tidak produktif.
Berdasarkan jenis kelaminnya, laki-laki lebih banyak yang terinfeksi TBC, yakni 203.243 orang. Sementara, perempuan yang mengidap penyakit tersebut mencapai 148.693 orang.
Adapun, Kemenkes mencatat tren angka keberhasilan pengobatan pasien TBC semakin menurun sejak 2016. Teranyar, angka keberhasilan pengobatan pasien TBC sebesar 82,7% pada 2020, lebih rendah dibandingkan tahun sebelumny yang mencapai 82,9%.
Selain itu, pengobatan penyakit TBC belum mencapai target nasional yang ditetapkan dalam perencanaan strategis (renstra) Kemenkes sebesar 90%. Ini menunjukkan pemerintah perlu meningkatkan layanan kesehatan untuk pengobatan TBC.
(Baca: Angka Keberhasilan Pengobatan Pasien Tuberkulosis Semakin Menurun)