Capres nomor urut 1 Anies Baswedan menyatakan, sebanyak 171 kecamatan di 8 provinsi Indonesia belum memiliki pusat kesehatan masyarakat alias puskesmas.
Hal ini ia sampaikan dalam acara Debat Pilpres 2024 seri kelima bertema kesejahteraan sosial, kebudayaan, pendidikan, teknologi informasi, kesehatan, ketenagakerjaan, sumber daya manusia, dan inklusi di Jakarta Convention Center (JCC), Minggu (4/2/2024).
Pada sesi tanya-jawab, Prabowo Subianto bertanya ke Anies bagaimana langkah darurat paslon untuk mengatasi kurangnya dokter di Indonesia. Kemudian, Anies mengatakan bahwa Indonesia tak hanya perlu mendorong dari segi sumber daya manusia saja, melainkan juga dari segi pembangunan infrastrukturnya.
Menurut Anies, hal itu masuk dalam aspek kuratif. Ia mengelompokkan aspek kuratif menjadi dua, yakni soft infrastructure atau tenaga medis dan hard infrastructure, seperti pembangunan fasilitas kesehatan.
"Misalnya, 15 dari 38 provinsi belum memiliki rumah sakit kelas A ini harus bangun. Kemudian 171 kecamatan di 8 provinsi ini belum memiliki puskesmas. Jadi kita harus memikirkan dua-duanya, soft infrastructure dan hard infrastructure,” kata Anies.
Pernyataan Anies ini sebagian sejalan dengan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Menurut data Kemenkes, sebanyak 171 wilayah kecamatan di 7 provinsi Indonesia pada 2021 lalu belum dilengkapi fasilitas puskesmas.
Tercatat, kecamatan terbanyak yang belum memiliki puskesmas di Indonesia pada 2021 berada di Papua yang sebanyak 116 kecamatan. Lalu, posisinya disusul oleh Papua Barat 44 kecamatan, Sumatera Selatan 4 kecamatan, Kalimantan Utara 3 kecamatan, Sumatera Utara 2 kecamatan, serta Kepulauan Riau dan Sulawesi Tengah masing-masing 1 kecamatan.
(Baca: Terus Bertambah, Jumlah Puskesmas di Indonesia Capai 10.292 Unit pada 2021)