PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk memutuskan membagikan dividen sebesar Rp26,4 triliun kepada pemegang saham untuk tahun buku 2021. Nilai ini mencapai 85% dari laba bersih konsolidasian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk.
Dividen Bank BRI yang dibagikan tersebut ekuivalen dengan Rp174,23 per lembar saham. Nilainya naik 76,17% dibanding tahun sebelumnya yang hanya Rp98,8 per lembar saham.
Keputusan pembagian saham tersebut disahkan dalam rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) yang diselenggarakan Selasa (1/3).
(Baca: Laba Bank BRI Melonjak 66% Menjadi Rp 31 Triliun pada 2021)
Secara nominal, pembagian dividen emiten yang memiliki kode perdagangan BBRI tersebut merupakan yang terbesar sepanjang sejarah, seperti terlihat pada grafik. Rasio pembagian dividennya juga merupakan yang terbesar dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Laba BBRI mencatat tren kenaikan selama periode 2009–2019. Kemudian pada 2020, laba bank milik pemerintah tersebut anjlok lebih dari 40% karena terdampak pandemi Covid-19. Namun, laba BBRI kembali melonjak lebih dari 2 kali lipat pada 2021.
Bagian dividen Pemerintah Indonesia atas kepemilikan sekurang-kurangnya 53,19% saham BBRI mencapai Rp14,04 triliun untuk tahun buku 2021. Dana tersebut akan disetorkan ke rekening Kas Umum Negara.
Sementara 15% laba BBRI tahun lalu yang tidak dibagikan atau setara Rp4,66 triliun digunakan sebagai laba ditahan.