Nilai transaksi Bank Central Asia (BCA) dalam sembilan bulan terakhir ditopang dari pertumbuhan internet perbankan (internet banking) dan perbankan seluler (mobile banking). Keduanya tumbuh 4,1% dan 28,4% hingga September 2020, dibanding periode yang sama tahun lalu.
Internet perbankan mengantongi Rp 8.101 triliun hingga September 2020. Padahal setahun sebelumnya dalam periode yang sama, nilai transaksinya sebesar Rp 7.782 triliun. Sementara itu, perbankan seluler meraup nilai transaksi terbesar dari Rp 1.473 triliun menjadi Rp 1.891 triliun.
Sebaliknya, nilai transaksi bank cabang turun 13,3% dan anjungan tunai mandiri (ATM) merosot 13,8%. Bank cabang mengumpulkan Rp 9.213 triliun, sedangkan ATM sebesar Rp 1.493 triliun.
(Baca: Turun 4,2%, BCA Membukukan Laba Bersih Rp 20 Triliun)