Bank Central Asia (BCA) meraup laba bersih Rp 20 triliun hingga September 2020. Laba tersebut turun 4,2% dari tahun lalu dalam periode yang sama. Turunnya laba akibat meningkatnya pencadangan, sebab kualitas kredit menurun.
Non-performing loan (NPL) BCA berada di titik 1,9% pada September tahun ini. Rasio tersebut lebih tinggi dibanding September 2019 yang bertengger di titik 1,6%.
Dalam lima tahun terakhir, laba bersih BCA selalu meningkat. Pada September 2019, BCA membukukan laba Rp 20,9 triliun. Laba itu naik hingga 13% dibanding tahun sebelumnya dalam periode yang sama. Kenaikan itu sekaligus menjadi yang tertinggi dalam beberapa tahun terakhir.