Berdasarkan data Kementerian Keuangan terdapat 34 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memiliki saldo laba negatif pada akhir 2018. Ke-34 perusahaan milik pemerintah tersebut mencatat saldo kerugian (rugi ditahan) senilai Rp 97,44 triliun. Sementara 79 BUMN lainnya memiliki saldo laba Rp 945 triliun.
PT Dirgantara Indonesia (Persero) tercatat sebagai BUMN dengan rugi ditahan terbesar, yakni mencapai Rp 19,67 triliun. Saldo rugi perusahaan pembuat pesawat CN235 tersebut meningkat 10% dari tahun sebelumnya sebesar Rp 17,87 triliun.
Di urutan kedua, PT Asuransi Jiwasraya (Persero) dengan saldo rugi Rp 13,08 triliun, dibanding tahun sebelumnya memiliki saldo laba Rp 2,4 triliun. Di posisi ketiga, PT Merpati Nusantara Airlines (Persero) dengan rugi ditahan mencapai Rp 11,77 triliun.