Bank-bank besar Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berencana menaikkan suku bunga simpanan deposito dalam valuta asing (valas) dolar Amerika Serikat menjadi 4% per tahun dan akan berlaku efektif mulai 5 November 2025. Bank ini meliputi BRI, Bank Mandiri, BNI, dan BTN.
Kenaikan tersebut jauh di atas suku bunga deposito valas yang berlaku di empat Bank BUMN tersebut. Bank Mandiri dan BNI saat ini memberikan bunga deposito simpanan valas berkisar 0,75% hingga 1,75%, bunga deposito valas BRI berkisar antara 1,75% hingga 2%, sedangkan BTN menawarkan bunga 0,2% hingga 2,25%, seperti yang dilansir Katadata.co.id (24/9).
Kenaikan tersebut berlawanan dengan kebijakan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) yang minggu ini justru menurunkan suku bunga penjaminan untuk deposito valasnya sebesar 25 basis points (bps) menjadi 2% yang akan berlaku mulai 1 Oktober 2025.
(Baca: Simpanan Nasabah Bank Umum pada 2024 Mayoritas Berupa Deposito)
Adapun berdasarkan data Statistik Perbankan Indonesia Otoritas Jasa Keuangan (OJK), suku bunga rata-rata deposito valas bank umum adalah sebagai berikut:
- Tenor 1 bulan: 3,71%
- Tenor 3 bulan: 4,32%
- Tenor 6 bulan: 3,77%
- Tenor 12 bulan 3,39%
Sementara suku bunga simpanan lainnya sebagai berikut hingga akhir Juni 2025:
- Giro valas 3,24
- Tabungan valas 0,77%
Sebagai informasi, simpanan deposito valas di bank umum nilainya mencapai Rp372,37 triliun per Juni 2025. Nilai tersebut porsinya 11,05% dari total Dana Pihak Ketiga (DPK) bank umum dalam bentuk deposito senilai Rp3,37 kuadriliun dan 3,99% dari total DPK senilai Rp9,33 kuadriliun.
Adapun simpanan tabungan valas di bank umum mencapai Rp215,88 triliun dan simpanan giro sebesar Rp893,76 triliun.
Berikut ini rincian nilai deposito valas bank umum berdasarkan tenor per Juni 2025:
- Tenor 1 bulan: Rp188,6 triliun
- Tenor 3 bulan: Rp117,48 triliun
- Tenor 6 bulan: Rp35,11 triliun
- Tenor 12 bulan: Rp31,19 triliun
(Baca: Jakarta, Provinsi Penerima Kredit Perbankan Terbesar sampai Juni 2025)