Menurut data Sistem Informasi Kredit Program (SIKP) Kementerian Keuangan, sejak awal tahun sampai akhir Desember 2022 nilai akad penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) sudah mencapai Rp365,9 triliun dengan jumlah debitur 8,53 juta orang.
Nilai akad dan jumlah debitur KUR tersebut jauh melampaui capaian 2021, sekaligus menjadi rekor tertinggi sejak 2015 seperti terlihat pada grafik.
Untuk tahun depan pemerintah berencana menaikkan lagi target penyaluran KUR.
"Dalam Rapat Koordinasi Komite Kebijakan Pembiayaan Bagi UMKM pada 22 Juli 2022, Menko Airlangga menyampaikan bahwa target penyaluran KUR pada 2023 telah ditetapkan sebesar Rp470 triliun dan Rp585 triliun pada 2024," kata tim publikasi Kemenko Perekonomian dalam siaran persnya, Senin (19/12/2022).
Menurut data Kemenko Perekonomian, sampai pertengahan Desember 2022 nilai sisa pinjaman yang belum dikembalikan (outstanding) debitur KUR mencapai Rp476 triliun dengan rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) 1,1%.
Sepanjang tahun ini sekitar 66,29% penyaluran KUR masuk ke sektor usaha mikro, 31,95% ke usaha kecil, 1,75% ke usaha super mikro, dan 0,01% ke pekerja migran Indonesia (PMI).
Secara kumulatif, sejak 2014 sampai 2022 bank penyalur KUR terbesar adalah Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Mandiri, Bank Negara Indonesia (BNI), dan Bank Syariah Indonesia (BSI).
(Baca: Ini Layanan Kredit Terpopuler di Konsumen Rumah Tangga Indonesia)
*Catatan: Artikel ini diperbarui pada 14 Desember 2023, mengikuti pembaruan data di situs SIKP Kementerian Keuangan.