Menurut laporan Badan Pusat Statistik (BPS), pada Maret 2022 ada 23,23% rumah tangga Indonesia yang menerima layanan keuangan berupa kredit atau utang.
Secara nasional, layanan kredit yang paling banyak diambil kelompok konsumen rumah tangga adalah Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan persentase 35,59%.
Dalam beberapa tahun terakhir penyaluran KUR memang terus meningkat, seiring dengan popularitasnya yang kuat di kelompok rumah tangga.
Berdasarkan data Sistem Informasi Kredit Program (SIKP) Kementerian Keuangan, sejak awal tahun ini sampai Oktober 2022 nilai akad penyaluran KUR secara nasional sudah mencapai Rp293 triliun dengan jumlah debitur sekitar 7 juta orang.
Selain KUR, ada cukup banyak rumah tangga yang menerima layanan kredit dari koperasi, bank umum, dan perusahaan leasing.
Kemudian ada sebagian kecil yang berutang kepada perorangan dengan bunga, Bank Perkreditan Rakyat (BPR), pergadaian, kelompok usaha bersama (KUB), serta Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dengan proporsi seperti terlihat pada grafik.
Ada juga rumah tangga yang menggunakan jasa pinjaman online (pinjol), namun BPS menggabungkan angkanya dengan kredit jenis lain-lainnya. Secara kumulatif, proporsi rumah tangga yang menerima layanan kredit lain-lainnya mencapai 15,85%.
(Baca: Ini Bank Penyalur Kredit Usaha Rakyat Terbesar sampai 2022)