Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo melaporkan penyaluran kredit perbankan mencapai Rp6,17 kuadriliun pada Juni 2022, tumbuh 10,66% (year-on-year/yoy) dari setahun sebelumnya.
Perry menyatakan bahwa penyaluran kredit produktif, yaitu kredit modal kerja dan kredit investasi, terus membaik. Perbaikan ini terjadi seiring dengan kebangkitan kinerja perusahaan-perusahaan, serta persepsi risiko dari perbankan yang ikut membaik.
Pada bulan Mei 2022 rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) tercatat masih terjaga di 3,04%. Tingkat NPL ini sedikit lebih tinggi dari 3% pada April 2022.
Adapun Bank Mandiri memperkirakan penyaluran kredit perbankan akan tumbuh 7,5% (yoy) sepanjang tahun 2022, lebih tinggi dibanding tahun 2021 yang pertumbuhannya 5,2% (yoy).