PT Telekomunikasi Indonesia Tbk alias Telkom mencatatkan laba bersih atau laba tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp20,75 triliun pada 2022. Angka ini merosot hingga 16,2% dari capaian sebelumnya yang sebesar Rp24,76 triliun pada 2021.
Ini sekaligus membuat laba per saham emiten BUMN itu turun dari Rp249,94 per lembar saham pada 2021, menjadi Rp209,49 per lembar saham pada 2022.
Dilansir Katadata, jika mengeluarkan faktor investasi Telkomsel pada PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dan depresiasi, laba operasional Telkom tumbuh 7,7% menjadi Rp25,85 triliun dari sebelumnya Rp24 triliun.
“Operating net income yang didapat dari mengeluarkan faktor GoTo dan depresiasi tumbuh 7,7% secara tahunan. Karena penurunan net income disebabkan adanya unrealised loss dari GoTo dan adanya depresiasi yang sebenarnya secara akuntansi hanya pencatatan dan tidak ada aliran cash yang keluar karena investasi di GoTo adanya di anak usaha, Telkomsel,” kata Edwin Julianus Sebayang, Sekretaris Perusahaan Telkom kepada Katadata, Sabtu (25/3/2023).
Kerugian akibat investasi di GOTO ditaksir mencapai Rp6,43 triliun pada akhir 2022 lalu.
Kendati demikian, pendapatan keseluruhan Telkom dibukukan sebesar Rp147,3 triliun pada 2022. Angka ini meningkat dari pendapatan sebelumnya sebesar Rp143,21 triliun.
Adapun total aset Telkom mencapai Rp275,19 triliun pada 2022. Angka ini menurun dari sebelumnya yang menorehkan Rp277,18 triliun.
Di samping itu, jumlah liabilitasnya mencapai Rp125,93 triliun dan ekuitasnya sebesar Rp149,26 triliun.
(Baca juga: BRI Paling Cuan, Ini Besaran Laba Bersih Empat Bank Terbesar Indonesia pada 2022)