Menurut laporan Ernst & Young (EY), aktivitas penawaran umum perdana (IPO) saham di skala global pada kuartal I 2022 paling banyak berasal dari kawasan Asia-Pasifik.
EY mencatat proporsi hasil transaksi IPO di Asia-Pasifik mencapai 78,5% dari seluruh nilai IPO global pada periode tersebut.
Pengumpulan dana IPO di kawasan Asia-Pasifik tercatat meningkat 18% (year-on-year/yoy) pada kuartal I 2022 hingga totalnya mencapai US$42,7 miliar.
Namun, jika dilihat secara keseluruhan, EY memperkirakan aktivitas IPO global pada kuartal I 2022 turun 37% (yoy) menjadi 321 transaksi. Hasil pengumpulan dana IPO global pada periode tersebut juga turun 51% (yoy) menjadi US$54,4 miliar.
Paul Go, salah satu pimpinan EY, menilai penurunan ini dipengaruhi ketegangan geopolitik serta berbagai kekhawatiran ekonomi yang berdampak ke pasar modal.
“Selama pasar masih mudah berubah-ubah dan masih ada ketidakpastian terkait pemulihan ekonomi karena berbagai faktor termasuk Covid-19, ada risiko aktivitas IPO akan melambat lebih jauh lagi karena perusahaan-perusahaan memilih untuk menunda transaksinya,” kata Paul Go dalam siaran persnya, Kamis (31/3/2022).
(Baca: GoTo Masuk Daftar Emiten dengan Dana IPO Terbesar di BEI)