Meski tren keuangan digital kian menguat, jumlah kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM) dan kartu debit terus tumbuh dalam satu dekade terakhir seperti terlihat pada grafik.
Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), jumlah kartu ATM dan debit mencapai 232,11 juta unit pada Februari 2022, tumbuh sebesar 6,49% dibanding posisi Februari 2021 (year on year/yoy).
Jumlah kartu ATM dan debit yang beredar pada Februari 2022 juga merupakan yang terbanyak sepanjang sejarah.
Penarikan dan Belanja Tunai Meningkat
Bukan hanya jumlah kartunya, volume transaksi kartu ATM dan debit juga menunjukkan pertumbuhan 3,49% (yoy) menjadi 551,26 juta transaksi pada Februari 2022.
Jika dirinci berdasarkan jenisnya, volume transaksi penarikan tunai melalui kartu ATM dan kartu debit tumbuh 11,59% (yoy) menjadi 344,75 juta kali. Sementara nilai transaksi penarikan tunai tumbuh 28,56% (yoy) menjadi Rp577,18 triliun.
Volume belanja tunai juga tumbuh 38,92% (yoy) menjadi 76,31 juta kali transaksi pada Februari 2022, sementara nilai transaksi belanja tunai tumbuh 35,4% (yoy) menjadi Rp32,38 triliun pada periode sama.
Transaksi Transfer Berkurang
Di sisi lain, penggunaan kartu ATM dan debit untuk transfer uang mengalami penurunan.
Volume transfer intrabank menggunakan kartu ATM dan kartu debit susut 29% (yoy) menjadi 86,74 juta transaksi pada Februari 2022. Nilai transfer intrabank juga berkurang 22,05% (yoy) menjadi Rp163,48 triliun pada periode sama.
Kemudian volume transfer antarbank berkurang 6,86% (yoy) menjadi 43,46 juta kali transaksi, sementara nilai transfer antarbank menyusut 13,5% (yoy) menjadi Rp84,91 triliun pada periode sama.
Aktivitas transfer uang menggunakan kartu ATM dan debit diperkirakan tergerus oleh munculnya layanan keuangan digital seperti mobile banking, yang memudahkan konsumen untuk melakukan transfer melalui smartphone.
(Baca: Nilai & Volume Transaksi Kartu Debit RI Melonjak pada Akhir 2021)