Kebutuhan tenaga kerja di sektor pariwisata, khususnya perhotelan, diproyeksikan mengalami penurunan dalam beberapa tahun mendatang.
Menurut laporan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker), jumlah tenaga kerja di sektor perhotelan Indonesia mencapai 9,17 juta orang pada 2021.
Kemudian jumlah kebutuhan tenaga kerjanya diperkirakan terus menurun selama periode 2022-2024, dan meningkat tipis pada tahun 2025 di kisaran 8,6 juta orang seperti terlihat pada grafik.
Kemnaker memproyeksikan penurunan ini akan terjadi pada jenis pekerjaan di level bawah, seperti petugas kebersihan dengan jabatan room attendant, room maid, dan steward, pelayan atau waiter, serta petugas penyambut tamu atau front office attendant.
Meskipun proyeksi kebutuhannya menurun, jumlah pekerja di bidang-bidang tersebut diperkirakan masih cukup besar dibanding jenis pekerjaan lainnya.
"Hal ini diduga karena industri perhotelan adalah industri yang berdasarkan pada pelayanan, sehingga unsur sumber daya manusia (SDM) masih sangat berperan," tulis Kemnaker dalam laporannya.
Di sisi lain, ada juga pekerjaan di sektor perhotelan yang kebutuhannya diproyeksikan meningkat, yaitu public area attendant, bartender, busboy/runner, concierge, dan guest relation officer.
(Baca Juga: 143 Ribu Turis Asing Datang ke RI di Awal Gelombang Omicron)