Tingkat pengangguran di kalangan anak muda berkurang secara global dan mencapai level terendah baru pada 2023.
Hal ini tercatat dalam laporan Global Employment Trends for Youth 2024 yang dirilis International Labour Organization (ILO).
ILO mendefinisikan pengangguran sebagai seseorang yang memenuhi kriteria berikut:
- Tidak bekerja sama sekali dalam pekan pendataan;
- Bersedia bekerja dalam dua pekan ke depan;
- Aktif mencari pekerjaan dalam empat pekan terakhir; atau
- Sudah menemukan pekerjaan, tapi baru akan dimulai tiga bulan ke depan sejak pendataan.
Menurut data ILO, pada 2010 ada 13,3% anak muda usia 15-24 tahun di seluruh dunia yang tergolong pengangguran.
Kemudian pada tahun-tahun berikutnya proporsi anak muda pengangguran berangsur-angsur naik, hingga mencapai puncak pada 2020 saat pandemi Covid-19 melanda.
Namun, sejak 2021 angkanya mulai turun secara berkelanjutan seperti terlihat pada grafik.
"Tingkat pengangguran di kalangan anak muda global pada 2023 mencapai 13%, setara dengan 64,9 juta orang. Ini merupakan angka terendah dalam 15 tahun terakhir," kata perwakilan ILO dalam siaran pers, Senin (12/8/2024).
Kendati demikian, penurunan ini tidak merata. Ada beberapa kawasan yang proporsi anak muda penganggurannya naik selama periode 2019-2023, yaitu di negara-negara Arab, Asia Timur, serta Asia Tenggara dan Pasifik.
Anak Muda Pengangguran Berbeda dengan NEET
ILO juga mencatat, meski anak muda pengangguran berkurang, proporsi anak muda tanpa kegiatan atau youth not in employement, education or training (NEET) masih tinggi.
"Satu dari lima anak muda, atau 20,4% anak muda secara global merupakan NEET pada 2023. Dua dari tiga NEET tersebut adalah perempuan," kata perwakilan ILO (12/8/2024).
Dalam laporan What does NEETs mean and why is the concept so easily misinterpreted? ILO menjelaskan bahwa "anak muda pengangguran" dan "anak muda tanpa kegiatan" atau NEET merupakan hal yang berbeda.
"Menyamakan anak muda tanpa kegiatan dengan pengangguran adalah keliru. Secara teknis NEET memang tidak memiliki pekerjaan. Tapi menurut standar internasional, kelompok NEET mengindikasikan bahwa mereka tidak aktif mencari pekerjaan atau tidak bersedia bekerja," demikian dikutip dari laporan tersebut.
"Kita tidak dapat berasumsi bahwa NEET punya tujuan untuk memiliki pekerjaan. Di hampir semua negara, kelompok NEET mayoritas berisi perempuan muda yang mengurus rumah tangga. Bahkan jika suatu hari mereka ingin mencari pekerjaan di luar rumah, kenyataannya saat itu posisi mereka tidak terbuka untuk bekerja," lanjutnya.
(Baca: 9,9 Juta Anak Muda Indonesia Tak Punya Kegiatan pada 2023)