Menurut data Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker), jumlah pengangguran terbuka di Indonesia mencapai 8,4 juta orang pada Agustus 2022.
Lebih dari separuh penganggur itu tergolong optimistis karena sedang mencari kerja (60,7%). Kemudian ada sebagian kecil yang sudah diterima bekerja tapi belum mulai bekerja (3,6%), atau sedang menyiapkan usaha sendiri (2,3%).
Namun, ada cukup banyak juga pengangguran Indonesia yang tercatat putus asa (33,4%) dengan rincian jumlah seperti terlihat pada grafik.
"Jadi karena tingkat pendidikan rendah, mereka tak memiliki harapan untuk memiliki pekerjaan," kata Menaker Ida Fauziyah dalam siaran persnya, Rabu (17/1/2023).
"Ini mengindikasikan tingkat pendidikan mereka tak mampu menyiapkan mereka memasuki pasar kerja, baik karena pendidikan yang rendah maupun kompetensi mereka," lanjutnya.
(Baca: Korea Selatan Cari Ribuan Tukang Las dari Indonesia pada 2022)
Adapun pemerintah telah melakukan upaya untuk mengurangi pengangguran, salah satunya melalui Program Kartu Prakerja yang diluncurkan sejak April 2020.
Program tersebut ditujukan bagi pencari kerja, pekerja yang dirumahkan atau terkena PHK, pekerja bukan penerima upah, pelaku usaha mikro/kecil, maupun orang yang butuh peningkatan kompetensi kerja.
Untuk tahun ini, gelombang pertama pendaftaran Kartu Prakerja sudah dibuka mulai 17 Februari 2023, dengan kuota awal untuk 10 ribu peserta.
Calon peserta Program Kartu Prakerja dapat mendaftar melalui situs www.prakerja.go.id secara mandiri tanpa diwakilkan.
Setelah mendaftar, calon peserta harus mengikuti seleksi berupa Tes Kemampuan Dasar (TKD)/Soal Kemampuan Belajar (SKB) di situs tersebut.
Tes TKD/SKB dilakukan secara online dengan durasi sekitar 40 menit, terdiri dari tes penalaran verbal dan penalaran kuantitatif.
Setelah lolos tes, untuk tahun 2023 peserta Program Kartu Prakerja akan mendapat insentif dengan nilai total Rp4,2 juta per orang.
Insentif itu terdiri dari bantuan biaya pelatihan Rp3,5 juta, insentif pasca-pelatihan Rp600 ribu, dan insentif survei Rp100 ribu untuk dua kali pengisian survei.
"Apabila telah berhasil mendapatkan Kartu Prakerja, segera manfaatkan bantuan pelatihan yang diperoleh sebaik-baiknya untuk mengikuti pelatihan yang sesuai kebutuhan dan peminatan masing-masing," kata Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dalam siaran persnya, Jumat (17/2/2023).
(Baca: Penerima Kartu Prakerja Tembus 17 Juta Orang, Mayoritas di Jawa Barat)