Laporan Badan Pusat Statistik (BPS), Statistik Pendaratan Ikan Tradisional 2023, mengungkap total volume produksi perikanan laut yang didaratkan di pendaratan ikan tradisional (PIT) sebesar 224,2 ribu ton pada 2023. Volume itu menyumbang nilai hingga Rp5,05 triliun.
Berdasarkan tren per triwulan, volume produksinya cenderung meningkat. Pada triwulan I 2023, produksi mencapai 48,91 ribu ton.
Namun, memasuki triwulan II 2023, volumenya turun tipis 1,43% menjadi 48,22 ribu ton.
Berselang tiga bulan berikutnya, volume produksi melonjak 22,92% menjadi 62,56 ribu ton.
Triwulan akhir 2023 volumenya tumbuh 3,10% menjadi 64,5 ribu ton.
BPS menambahkan, provinsi dengan produksi ikan terbesar terdapat di Sulawesi Tenggara sebesar 33,95 ribu ton. Disusul Papua Barat dan Nusa Tenggara Timur masing-masing 24,14 ribu ton dan 18,60 ribu ton.
Sementara itu, tiga provinsi dengan produksi ikan paling sedikit antara lain Jambi (213,99 ton), Maluku (261,55 ton), dan Kalimantan Utara yaitu 610,57 ton.
BPS menjelaskan, produksi perikanan laut yang dimaksud adalah hasil tangkapan ikan yang didaratkan pada tempat pendaratan ikan tradisional yang tersebar di 27 provinsi di Indonesia.
Pencatatan data produksi di 732 PIT dilakukan pada 50 jenis ikan. BPS memberi catatan, jika terdapat produksi ikan di luar jenis tersebut maka dimasukkan jenis “ikan lainnya”.
(Baca juga: Tren Volume Ekspor Cumi, Sotong, Gurita Indonesia 2018-2024)